KIAT MENANGKAL ALIRAN SESAT:
KASUS AL-QIYADAH AL-ISLAMIYYAH
Fakta: Sejak tahun 1980-an sampai 2006 terdapat 250 aliran sesat di Indonesia (berdasarkan analisis Aliansi Umat Islam (ALUMNI).
Nama Aliran: Al-Qiyadah Al-Islamiyyah
Pendiri: Ahmad Moshaddeq alias H. Salam
Tempat/Tanggal: Kampung Gunung Sari, Gunung Bunder, Kecamatan Cibungbulan Bogor pada tanggal 23 Juli 2006 setelah Ahmad Moshaddeq bertapa selama 40 hari 40 malam.
Sasaran: Kalangan masyarakat menengah ke bawah yang berlum mengerti Islam, namun punya semangat yang tinggi belajar Islam.
Jumlah Pengikut: 41.000 orang tersebar di sembilan kota di Indonesia. Kebanyakan kalangan pelajar dan mahasiswa.
Pokok Ajaran:
1. Nabi Muhammad SAW bukanlah nabi dan rasul terakhir, masih ada nabi dan rasul setelah beliau.
2. Ahmad Moshaddeq mengaku dirinya sebagai nabi dan rasul yang diutus oleh Allah setelah Nabi Muhammad SAW.
3. Dalam kitab Ruhul Qudus setebal 192 halaman dinyatakan bahwa Michael Muhdis menerima wahyu di Gunung Ijo Bogor, dan dia diangkat menjadi nabi dengan nama Al-Masih al-Mau’ud.
4. Syahadat aliran ini adalah: Asyhadu alla ilaha illallah, wa asyhadu anna al-Masih al-Mau’ud Rasulullah.
5. Aliran ini tidak mewajibkan shalat, puasa, dan haji karena pada zaman ini masih tahap awal perkembangan Islam, menanti terbentuknya Khilafah Islamiyah.
Kiat Menangkal Paham Sesat:
1. Meningkatkan ilmu agama dan wawasan Islam.
2. Memantapkan aqidah tauhid sejak usia dini.
3. Menghindari halaqah pengajian tertutup.
4. Mengenal guru, ustadz, atau kyai yang mangajar.
5. Menanyakan setiap ajaran yang diragukan kebenarannya.
6. Mengajak berdiskusi dengan mengemukakan dalil-dalilnya.
7. Meyakini bahwa standar kebenaran adalah Al-Qur’an dan Hadits Shahih.
8. Selektif dalam mengikuti pengajian agama.
9. Jangan cepat terpengaruh oleh aliran atau paham baru.
10. Menyampaikan kepada orang lain apa yang telah dipelajari dalam pengajian.
ALIRAN BARU:
Nama Aliran : Surga Aden
Tokoh Pendiri : Achmad Tantowi
Tempat : Cirebon, Jawa Barat
Tahun : 2010
Ajaran:
1. Membolehkan pergaulan bebas laki-laki dan perempuan sesama anggota jamaah.
2. Tidak mengimani kepada Malaikat (Malaikat itu tidak ada).
3. Shalat lima waktu tidak wajib, karena itu tidak perlu dilaksanakan.
4. Para wanita anggota jamaah dijadikan sebagai isteri oleh pemimpinnya.
5. Mengkultuskan pemimpinnya sebagai Tuhan.
Selain aliran-aliran tersebut, masih banyak lagi aliran-aliran atau paham-paham lain yang bermunculan sebagai pertanda akhir zaman. Maka, salah satu upaya untuk membendung atau membentengi diri dari pengaruh itu adalah kembali al-Qur’an dan Sunnah Rasulullah SAW dan berhati-hati dalam menyikapi berbagai pemahaman dan pemikiran keagamaan yang berkembang akhir-akhir ini. Bahkan ancaman yang kini membayang-bayangi adalah munculnya paham Islam liberal yang dipelopori JIL (Jaringan Islam Liberal) atau Jin, Iblis Laknatullah. JIL membawa ajaran PLURALISME yang menyatakan bahwa semua agama sama dan benar.
Semoga selamatlah kita semua dari ancaman pendangkalan aqidah dan penyesatannya. Marilah kita senantiasa berdoa:
ربنا لا تزغ قـلوبنا بعد اذ هـديـتـنا وهب لنا من لدنـك رحمة،
إنك أنت الوهـاب.
Ya Allah, janganlah Engkau jadikan hati kami condong kepada kesesatan setelah Engkau berikan hidayah (petunjuk) kepada kami, dan berikanlah kepada kami rahmat dari sisi-Mu sesungguhnya Engkau Maha Pemberi. (QS. Ali Imran: 8)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar