Kamis, 24 November 2011

SOAL MIDTERM TEST TAFSIR - I: UNIT 2

Take Home Exam:

FAKULTAS TARBIYAH IAIN AR-RANIRY BANDA ACEH
SOAL MIDTERM TEST SEMESTER GANJIL 2011/2012
____________________________________________

MATA KULIAH : TAFSIR - I
KODE/SKS : TPA 3006/ 2 SKS
UNIT : 2
DOSEN : DR. H. HASAN BASRI, MA
JUMLAH MAHASISWA : 26 ORANG
HARI/TANGGAL : SELASA/ 29 NOVEMBER 2011

__________________________________________________

A. Petunjuk Mengerjakan Soal

1. Tulislah nama dan nomor induk (NIM) Anda di kertas jawaban masing-masing.
2. Bacalah butir-butir soal terlebih dahulu secara cermat sebelum Anda mengerjakannya.
3. Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan singkat dan jelas.
4. Pilihlah SATU TIPE SOAL saja di antara 12 TIPE SOAL yang tersedia.
5. Soal mengenai tafsir ayat dijawab sesuai dengan MANHAJ TAFSIR pada point B.
6. Utamakan kemampuan Anda sendiri tanpa terpengaruh oleh bisikan teman-teman lain dan hindari copy and paste.
7. Jawaban diketik dengan fon yang digunakan, Times New Roman ukuran 12 dan diketik 1,5 spasi; kertas yang digunakan ukuran A4 (70 gram).
8. Jawaban diserahkan pada tanggal 29 November 2011 di ruang 01 pada jam kuliah.
9. Jika ada soal atau pertanyaan yang kurang jelas, dapat ditanyakan langsung kepada dosen yang bersangkutan. Selamat menunaikan tugas!

B. Manhaj Tafsir

1) Teks Ayat
2) Tarjamah al-Ayat
3) Makna Ijmali
4) Pengertian Istilah
5) Asbab al-Nuzul
6) Tafsir al-Ayat dan Munasabah
• Dapat diperkaya dengan ayat-ayat lain yang ada hubungannya
• Dapat ditambah hadits-hadits sebagai pendukung penjelas ayat
• Dapat dimasukkan pendapat-pendapat ulama yang relevan
7) Kesimpulan: Relevansinya dengan Pendidikan Islam

C. Soal-soal:

TIPE - 1:

1) Al-Qur’an disebut juga dengan Al-FURQAN. Jelaskan makna al-Furqan dan tulislah satu ayat al-Qur’an yang menyatakan bahwa al-Qur’an adalah al-Furqan.
2) Allah telah menciptakan manusia secara berpasangan; ada laki-laki dan ada pula perempuan. Tulislah satu ayat yang menyatakan bahwa manusia diciptakan secara berpasangan (azwaj).
3) Tafsirkan Surat al-Baqarah ayat 197-198 sesuai dengan Manhaj Tafsir yang telah ditetapkan pada point B di atas.

TIPE - 2:

1) Nama lain dari al-Qur’an adalah AN-NUR. Jelaskan makna an-Nur dan tulislah satu ayat al-Qur’an yang menyatakan bahwa al-Qur’an adalah an-Nur.
2) Untuk mewarnai kehidupan, Allah menciptakan Malaikat, Syaitan, dan Manusia. Jelaskan perbedaan dan persamaan antara ketiga makhluk Allah tersebut.
3) Tafsirkan Surat al-Baqarah ayat 208 dan 214 sesuai dengan Manhaj Tafsir yang telah ditetapkan pada point B di atas.

TIPE - 3:

1) Al-Qur’an dinamakan juga dengan AZ-ZIKR. Jelaskan makna az-Zikr dan tulislah satu ayat al-Qur’an yang menyatakan bahwa al-Qur’an adalah az-Zikr.
2) Al-Qur’an merupakan al-Mu’jizah al-Khalidah. Kemukakan 3 (tiga) pendapat Anda mengapa al-Qur’an dikatakan sebagai al-Mu’jizah al-Khalidah?
3) Tafsirkan Surat al-Baqarah ayat 256-257 sesuai dengan Manhaj Tafsir yang telah ditetapkan pada point B di atas.

TIPE - 4:

1) Nama lain dari al-Qur’an adalah ASY-SYIFA’. Jelaskan makna asy-Syifa’ dan tulislah satu ayat al-Qur’an yang menyatakan bahwa al-Qur’an adalah asy-Syifa’.
2) Pedoman hidup orang bertaqwa (Muttaqin) adalah al-Qur’an. Jelaskan pandangan Anda bagaimana cara mengaplikasikan pesan-pesan al-Qur’an dalam kehidupan sebagai pedoman hidup.
3) Tafsirkan Surat al-Baqarah ayat 267 sesuai dengan Manhaj Tafsir yang telah ditetapkan pada point B di atas.

TIPE - 5:

1) Al-Qur’an dikatakan juga sebagai AL-KITAB. Jelaskan makna al-Kitab dan tulislah satu ayat al-Qur’an yang menyatakan bahwa al-Qur’an adalah al-Kitab.
2) Manusia diciptakan mempunyai tugas pokok yang harus dijalankannya dalam kehidupan ini. Sebutkan tugas pokok manusia dan tulislah dalil dari ayat al-Qur’an untuk menopang argumentasi Anda.
3) Tafsirkan Surat al-Baqarah ayat 272 dan 274 sesuai dengan Manhaj Tafsir yang telah ditetapkan pada point B di atas.

TIPE - 6:

1) Sebutan lain untuk al-Qur’an adalah AL-BAYAN. Jelaskan makna al-Bayan dan tulislah satu ayat al-Qur’an yang menyatakan bahwa al-Qur’an adalah al-Bayan.
2) Al-Qur’an menjelaskan bahwa manusia diciptakan melalui proses atau fase tertentu. Sebutkan dan jelaskan proses atau fase-fase penciptaan manusia menurut al-Qur’an.
3) Tafsirkan Surat Ali Imran ayat 195 sesuai dengan Manhaj Tafsir yang telah ditetapkan pada point B di atas.

TIPE - 7:

1) Nama lain untuk al-Qur’an adalah AL-HUDA. Jelaskan makna al-Huda dan tulislah satu ayat al-Qur’an yang menyatakan bahwa al-Qur’an adalah al-Huda.
2) Dalam al-Qur’an disebutkan 3 (tiga) term (istilah) untuk manusia: al-Basyar, al-Insan, dan an-Nas. Jelaskan perbedaan esensial ketiga istilah tersebut.
3) Tafsirkan Surat an-Nisa’ ayat 34 sesuai dengan Manhaj Tafsir yang telah ditetapkan pada point B di atas.

TIPE - 8:

1) Al-Qur’an disebut juga dengan AL-BAYYINAT. Jelaskan makna al-Bayyinat dan tulislah satu ayat al-Qur’an yang menyatakan bahwa al-Qur’an adalah al-Bayyinat.
2) Dunia hanyalah permainan, senda gurau, dan kesenangan yang bersifat sementara. Kemukakan pendapat Anda tentang dunia dan tulislah satu ayat al-Qur’an untuk mendukung alasan Anda.
3) Tafsirkan Surat an-Nisa’ ayat 59 sesuai dengan Manhaj Tafsir yang telah ditetapkan pada point B di atas.

TIPE - 9:

1) Nama lain dari al-Qur’an adalah AR-RAHMAH. Jelaskan makna arl-Rahmah dan tulislah satu ayat al-Qur’an yang menyatakan bahwa al-Qur’an adalah ar-Rahmah.
2) Tema-tema penting dalam al-Qur’an antara lain adalah Keadilan, Persaudaraan, dan Perdamaian. Kemukakan pendapat Anda tentang hubungan tema-tema tersebut dengan kondisi zaman sekarang.
3) Tafsirkan Surat an-Nisa’ ayat 135 sesuai dengan Manhaj Tafsir yang telah ditetapkan pada point B di atas.

TIPE - 10:

1) Al-Qur’an dinamakan juga dengan AL-MAU’IZHAH. Jelaskan makna al-Mau’izhah dan tulislah satu ayat al-Qur’an yang menyatakan bahwa al-Qur’an adalah al-Mau’izhah.
2) Dalam al-Qur’an disebutkan bahwa “godaan syaitan itu lemah” sedangkan “godaan wanita itu sangat dahsyat.” Kemukakan alasan Anda mengapa “godaan wanita lebih dahsyat daripada godaan syaitan” dan tulislah ayat al-Qur’an untuk memperkuat alasan Anda.
3) Tafsirkan Surat al-Maidah ayat 4 sesuai dengan Manhaj Tafsir yang telah ditetapkan pada point B di atas.

TIPE - 11:

1) Sebutan lain untuk al-Qur’an adalah AL-BUSYRA. Jelaskan makna al-Busyra dan tulislah satu ayat al-Qur’an yang menyatakan bahwa al-Qur’an adalah al-Busyra.
2) Mengapa Surat al-Fatihah dinamakan juga “Ummul Qur’an”; dan sebutkan cakupan isi kandungan al-Fatihah beserta dalalah ayatnya masing-masing.
3) Tafsirkan Surat al-Maidah ayat 82-83 sesuai dengan Manhaj Tafsir yang telah ditetapkan pada point B di atas.

TIPE - 12:

1) Al-Qur’an dinamakan juga dengan AT-TIBYAN. Jelaskan makna at-Tibyan dan tulislah satu ayat al-Qur’an yang menyatakan bahwa al-Qur’an adalah at-Tibyan.
2) Jelaskan makna ibadah dan pembagiannya beserta contohnya masing-masing dan tulislah satu ayat al-Qur’an yang memerintahkan kita beribadah kepada Allah secara ikhlas.
3) Tafsirkan Surat al-An’am ayat 93 sesuai dengan Manhaj Tafsir yang telah ditetapkan pada point B di atas.


Banda Aceh, 23 November 2011

Selasa, 25 Oktober 2011

UJIAN KOMPREHENSIF TAFSIR - HADITS [ SOAL: Model L ]

FAKULTAS TARBIYAH IAIN AR-RANIRY BANDA ACEH

SOAL UJIAN KOMPREHENSIF (Model-L)
MATA KULIAH: TAFSIR/HADITS
DOSEN PENGUJI: DR. H. HASAN BASRI, MA
_____________________________________________________


A. Petunjuk Penyelesaian Soal

1. Tulislah nama Anda dan Nomor Induk Mahasiswa pada bagian kanan atas kertas jawaban.
2. Jawaban diketik dengan jarak 1,5 spasi (fon 12) dengan Times New Roman,
3. Jawablah setiap butir soal secara jelas dan lugas kemudian dipahami secara baik; dan setiap jawaban akan diuji secara lisan sesuai dengan jawaban yang Anda tulis.
4. Lembaran jawaban diserahkan kepada Penguji Ujian Komprehensif selambat-lambatnya dalam masa 3 (tiga) hari sejak pengambilan soal.
5. Bagi mahasiswa yang dinyatakan tidak lulus pada ujian kali pertama, diberikan kesempatan untuk mengulanginya pada waktu yang akan ditetapkan kemudian.

B. Soal Mengenai Tafsir

1. Jelaskan pengertian istilah-istilah di bawah ini dan berikan satu contoh masing-masing:

1) Asbab al-Nuzul
2) Nasikh dan Mansukh
3) Munasabah al-Ayat bi al-Ayat
4) Munasabah al-Ayat bi al-Hadits
5) Tadarruj Tasyri’ al-Ahkam
6) Tahrim al-Juz’i dan Tahrim al-Kulli

2. Sebutkan 3 (tiga) metode pelaksanaan ibadah haji dan konsekuensinya masing-masing.

3. Tafsirkan ayat berikut ini secara singkat dan lugas:

الْحَجُّ أَشْهُرُُ مَّعْلُومَاتُُ فَمَنْ فَرَضَ فِيهِنَّ الْحَجَّ فَلاَ رَفَثَ وَلاَ فُسُوقَ وَلاَ جِدَالَ فِي الْحَجِّ


4. Jelaskan tafsir ayat di bawah ini dalam kaitan dengan pelaksanaan Haji Tamattu’:

فَمَن تَمَتَّعَ بِالْعُمْرَةِ إِلَى الْحَجِّ فَمَا اسْتَيْسَرَ مِنَ الْهَدِْي

5. Sebutkan 3 (tiga) macam pembunuhan beserta hukumannya masing-masing:
1) _______________________________________________________________________
_______________________________________________________________________
2) _______________________________________________________________________
_______________________________________________________________________
3) _______________________________________________________________________
_______________________________________________________________________

6. Jelaskan maksud ayat di bawah ini dan kemukakan pula bahaya yng dirtimbulkan akibat perbuatan zina: 3 bahaya di dunia; dan 3 bahaya di akhirat.
وَلاَتَقْرَبُوا الزِّنَى إِنَّهُ كَانَ فَاحِشَةً وَسَآءَ سَبِيلا

C. Soal Tentang Hadits

1. Sebutkan dan jelaskan fungsi hadits terhadap al-Qur’an serta sebutkan contohnya masing-masing.
2. Tulislah satu hadits yang lengkap dengan sanad, matan, dan perawinya serta terjemahkan ke dalam bahasa Indonesia.
3. Bagaimana pendapat Anda jika ada hadits yang berlawanan dengan ayat al-Qur’an?
4. jelaskan 3 (tiga) persamaan dan perbedaan antara al-Qur’an dan Hadits Qudsi; dan tulislah satu contoh teks Hadits Qudsi, yang Anda ketahui.


e-mail: hasbaria@yahoo.com

UJIAN KOMPREHENSIF TAFSIR - HADITS [ SOAL: Model K ]

FAKULTAS TARBIYAH IAIN AR-RANIRY BANDA ACEH
SOAL UJIAN KOMPREHENSIF (Model-K)
MATA KULIAH: TAFSIR/HADITS
DOSEN PENGUJI: DR. H. HASAN BASRI, MA
_____________________________________________________


A. Petunjuk Penyelesaian Soal

1. Tulislah nama Anda dan Nomor Induk Mahasiswa pada bagian kanan atas kertas jawaban.
2. Jawaban diketik dengan jarak 1,5 spasi (fon 12) dengan Times New Roman,
3. Jawablah setiap butir soal secara jelas dan lugas kemudian dipahami secara baik; dan setiap jawaban akan diuji secara lisan sesuai dengan jawaban yang Anda tulis.
4. Lembaran jawaban diserahkan kepada Penguji Ujian Komprehensif selambat-lambatnya dalam masa 3 (tiga) hari sejak pengambilan soal.
Bagi mahasiswa yang dinyatakan tidak lulus pada ujian kali pertama, diberikan kesempatan untuk mengulanginya pada waktu yang akan ditetapkan kemudian.


B. Soal Mengenai Tafsir

3. Terjemahkanlah ke dalam bahasa Indonesia ayat di bawah ini dengan tarjamah tafsiriyah.

    •            

4. Jelaskan tafsir ayat di bawah ini dan bagaimana munasabah ayat tersebut dengan hadits Rasulullah tentang fithrah manusia:
    •            
5. Tafsirkan penggalan ayat di bawah ini secara singkat dan jelas:

     •   
     
  

        •         




C. Soal Tentang Hadits

1. Jelaskan bentuk Munasabah al-Ayat bi al-Hadits (ayat dan hadits tentang wasiat dan hak ahli waris di bawah ini) serta jelaskan bagaimana hubungannya dengan al-Nasikh wa al-Mansukh?

• كُتِبَ عَلَيْكُمْ إِذَا حَضَرَ أَحَدَكُمُ الْمَوْتَ إِن تَرَكَ خَيْرًا الْوَصِيَّةُ لِلْوَالِدَيْنِ وَاْلأَقْرَبِينَ بِالْمَعْرُوفِ حَقًّا عَلَى الْمُتَّقِينَ. فَمَن بَدَّلَهُ بَعْدَمَا سَمِعَهُ فَإِنَّمَآ إِثْمُهُ عَلَى الَّذِينَ يُبَدِّلُونَهُ إِنَّ اللهَ سَمِيعٌ عَلِيمُُ (الآية)

• إن الله أعطى كل ذي حق حقه ألا لا وصية لوارث (الحديث)


2. Jelaskan makna istilah-istilah di bawah ini sesuai dengan konteks Ilmu Musthalah Hadits:
1) Muttafaqun ‘alaih
2) Rawi
3) Sanad
4) Tarjih


e-mail: hasbaria@yahoo.com

UJIAN KOMPREHENSIF TAFSIR - HADITS [ SOAL: Model J ]

FAKULTAS TARBIYAH IAIN AR-RANIRY BANDA ACEH

SOAL UJIAN KOMPREHENSIF (Model-J)
MATA KULIAH: TAFSIR/HADITS
DOSEN PENGUJI: DR. H. HASAN BASRI, MA
_____________________________________________________


A. Petunjuk Penyelesaian Soal

1. Tulislah nama Anda dan Nomor Induk Mahasiswa pada bagian kanan atas kertas jawaban.
2. Jawaban diketik dengan jarak 1,5 spasi (fon 12) dengan Times New Roman,
3. Jawablah setiap butir soal secara jelas dan lugas kemudian dipahami secara baik; dan setiap jawaban akan diuji secara lisan sesuai dengan jawaban yang Anda tulis.
4. Lembaran jawaban diserahkan kepada Penguji Ujian Komprehensif selambat-lambatnya dalam masa 3 (tiga) hari sejak pengambilan soal.
5. Bagi mahasiswa yang dinyatakan tidak lulus pada ujian kali pertama, diberikan kesempatan untuk mengulanginya pada waktu yang akan ditetapkan kemudian.


B. Soal Mengenai Tafsir

1. Terjemahkanlah ke dalam bahasa Indonesia ayat di bawah ini dengan tarjamah tafsiriyah.

         ••             ••   
2. Tafsirkan penggalan ayat di bawah ini secara singkat dan jelas:

    
     •• 
    
      ••  

3. Jelaskan munasabah ayat tersebut dengan hadits Rasulullah tentang fithrah manusia, sebagaimana tertera di bawah ini:

كل مولود يولد على الفطرة فأبواه يهودانه أو ينصرانه أو يمجسانه (رواه البخارى).

4. Sebutkan 3 (tiga) hikmah tasyri’ ayat tersebut dalam kaitannya dengan pendidikan Islam.



C. Soal Tentang Hadits

1. Jelaskan bentuk Munasabah al-Ayat bi al-Hadits (ayat dan hadits tentang wasiat dan hak ahli waris di bawah ini) serta jelaskan bagaimana hubungannya dengan al-Nasikh wa al-Mansukh?

• كُتِبَ عَلَيْكُمْ إِذَا حَضَرَ أَحَدَكُمُ الْمَوْتَ إِن تَرَكَ خَيْرًا الْوَصِيَّةُ لِلْوَالِدَيْنِ وَاْلأَقْرَبِينَ بِالْمَعْرُوفِ حَقًّا عَلَى الْمُتَّقِينَ. فَمَن بَدَّلَهُ بَعْدَمَا سَمِعَهُ فَإِنَّمَآ إِثْمُهُ عَلَى الَّذِينَ يُبَدِّلُونَهُ إِنَّ اللهَ سَمِيعٌ عَلِيمُُ (الآية)

• إن الله أعطى كل ذي حق حقه ألا لا وصية لوارث (الحديث)

2. Jelaskan makna istilah-istilah di bawah ini sesuai dengan konteks Ilmu Musthalah Hadits:
1) al-Musnid
2) al-Hujjah
3) al-Hakim
4) al-Muhaddits



e-mail: hasbaria@yahoo.com

UJIAN KOMPREHENSIF TAFSIR - HADITS [ SOAL: Model.I ]

FAKULTAS TARBIYAH IAIN AR-RANIRY BANDA ACEH

SOAL UJIAN KOMPREHENSIF (Model-I)
MATA KULIAH: TAFSIR/HADITS
DOSEN PENGUJI: DR. H. HASAN BASRI, MA
_____________________________________________________


A. Petunjuk Penyelesaian Soal

1. Tulislah nama Anda dan Nomor Induk Mahasiswa pada bagian kanan atas kertas jawaban.
2. Jawaban diketik dengan jarak 1,5 spasi (fon 12) dengan Times New Roman,
3. Jawablah setiap butir soal secara jelas dan lugas kemudian dipahami secara baik; dan setiap jawaban akan diuji secara lisan sesuai dengan jawaban yang Anda tulis.
4. Lembaran jawaban diserahkan kepada Penguji Ujian Komprehensif selambat-lambatnya dalam masa 3 (tiga) hari sejak pengambilan soal.
5. Bagi mahasiswa yang dinyatakan tidak lulus pada ujian kali pertama, diberikan kesempatan untuk mengulanginya pada waktu yang akan ditetapkan kemudian.

B. Soal Mengenai Tafsir

1. Jelaskan tafsir ayat dan perbedaan pendapat ulama tentang maksud ayat ini:

وَامْسَحُوا بِرُءُوسِكُمْ

2. Jelaskan tafsir ayat dan perbedaan pendapat ulama tentang maksud ayat ini:

فَامْسَحُوا بِوُجُوهِكُمْ وَأَيْدِيكُم مِّنْهُ


3. Jelaskan tafsir ayat dan perbedaan pendapat ulama tentang maksud ayat ini:

أَوْ لاَمَسْتُمُ النِّسَآءَ

4. Jelaskan tafsir ayat dan perbedaan pendapat ulama tentang maksud ayat ini:

فَوَلِّ وَجْهَكَ شَطْرَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ وَحَيْثُ مَاكُنتُمْ فَوَلُّوا وُجُوهَكُمْ شَطْرَهُ

C. Soal Tentang Hadits

1. Tulislah satu contoh teks Hadits Mutawatir Lafzhi.
2. Tulislah satu contoh teks Hadits Mutawatir Ma’nawi.
3. Jelaskan perbedaan syarat kesahihan hadits menurut al-Bukhari dan Muslim
4. Sebutkan kriteria hadits shahih menurut Ilmu Musthalah Hadits.



e-mail: hasbaria@yahoo.com

UJIAN KOMPREHENSIF TAFSIR - HADITS [ SOAL: Model H ]

FAKULTAS TARBIYAH IAIN AR-RANIRY BANDA ACEH

SOAL UJIAN KOMPREHENSIF (Model-H)
MATA KULIAH: TAFSIR/HADITS
DOSEN PENGUJI: DR. H. HASAN BASRI, MA
_____________________________________________________


A. Petunjuk Penyelesaian Soal

1. Tulislah nama Anda dan Nomor Induk Mahasiswa pada bagian kanan atas kertas jawaban.
2. Jawaban diketik dengan jarak 1,5 spasi (fon 12) dengan Times New Roman,
3. Jawablah setiap butir soal secara jelas dan lugas kemudian dipahami secara baik; dan setiap jawaban akan diuji secara lisan sesuai dengan jawaban yang Anda tulis.
4. Lembaran jawaban diserahkan kepada Penguji Ujian Komprehensif selambat-lambatnya dalam masa 3 (tiga) hari sejak pengambilan soal.
5. Bagi mahasiswa yang dinyatakan tidak lulus pada ujian kali pertama, diberikan kesempatan untuk mengulanginya pada waktu yang akan ditetapkan kemudian.

B. Soal Mengenai Tafsir

1. Jelaskan pengertian istilah-istilah di bawah ini dan berikan satu contoh masing-masing:

1) Nasikh dan Mansukh
2) Qira`at Sab’ah
3) Munasabah al-Ayat bi al-Ayat
4) Qashash al-Qur’an
5) Ayat Muhkamat dan Mutasyabihat

2. Sebutkan contoh al-Tahrim a-Juz’i dan al-Tahrim al-Kulli, yang berkaitan dengan al-Riba, dalam ayat-ayat di bawah ini (tuliskan bagian ayat yang mana dari ayat tersebut).

• يَآأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ وَذَرُوا مَابَقِيَ مِنَ الرِّبَا إِن كُنتُم مُّؤْمِنِينَ
• يَا أَيها الَّذِينَ ءَامَنُوا لاَ تَأْكُلُوا الرِّبَا أَضْعَافًا مُّضَاعَفَةً وَاتَّقُوا اللهَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ

3. Tafsirkan ayat 84 dalam surat al-Taubah sesuai dengan sistematika berikut ini:

1) Tarjamah al-Ayat (ke dalam bahasa Indonesia)
2) Ma’na al-Mufradat (kata-kata tertentu dalam ayat tersebut).
3) Asbab al-Nuzul.
4) Tafsir al-Ayat (tulis teks ayat masing-masing).
5) Munasabah Ayat bi al-Ayat (tulis teks ayat).
6) Munasabah al-Ayat bi al-Hadits (tulis teks hadits).
7) Hikmah al-Tasyri’: Kaitannya dengan Pendidikan Islam

C. Soal Tentang Hadits

1. Jelaskan persamaan dan perbedaan antara Al-Qur’an dan Hadits Qudsi dan tulislah satu teks Hadits Qudsi.
2. Jelaskan pengertian Hadits Mutawatir, Hadits Shahih, dan Hadits Dha’if serta tulislah masing-masing satu contoh teks haditsnya.
3. Jelaskan perbedaan antara Ilmu Hadits Riwayah dan Ilmu Hadits Dirayah.
4. Mengapa hadits tidak ditulis pada masa Nabi Muhammad SAW.
e-mail: hasbaria@yahoo.com

UJIAN KOMPREHENSIF TAFSIR - HADITS [ SOAL: Model G ]

FAKULTAS TARBIYAH IAIN AR-RANIRY BANDA ACEH

SOAL UJIAN KOMPREHENSIF (Model-G)
MATA KULIAH: TAFSIR/HADITS
DOSEN PENGUJI: DR. H. HASAN BASRI, MA
_____________________________________________________


A. Petunjuk Penyelesaian Soal

1. Tulislah nama Anda dan Nomor Induk Mahasiswa pada bagian kanan atas kertas jawaban.
2. Jawaban diketik dengan jarak 1,5 spasi (fon 12) dengan Times New Roman,
3. Jawablah setiap butir soal secara jelas dan lugas kemudian dipahami secara baik; dan setiap jawaban akan diuji secara lisan sesuai dengan jawaban yang Anda tulis.
4. Lembaran jawaban diserahkan kepada Penguji Ujian Komprehensif selambat-lambatnya dalam masa 3 (tiga) hari sejak pengambilan soal.
5. Bagi mahasiswa yang dinyatakan tidak lulus pada ujian kali pertama, diberikan kesempatan untuk mengulanginya pada waktu yang akan ditetapkan kemudian.

B. Soal Mengenai Tafsir

1. Jelaskan pengertian istilah-istilah di bawah ini dan berikan satu contoh masing-masing:

1) ‘Ulum al-Qur’an
2) Ayat Makkiyyah dan Madaniyyah
3) Fawatih al-Suwar
4) Tauqifi
5) Qira`ah Sab’ah

2. Sebutkan contoh al-Tahrim a-Juz’i dan al-Tahrim al-Kulli, yang berkaitan dengan al-Riba, dalam ayat-ayat di bawah ini (tuliskan bagian ayat yang mana dari ayat tersebut).

• يَآأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ وَذَرُوا مَابَقِيَ مِنَ الرِّبَا إِن كُنتُم مُّؤْمِنِينَ

• يَا أَيها الَّذِينَ ءَامَنُوا لاَ تَأْكُلُوا الرِّبَا أَضْعَافًا مُّضَاعَفَةً وَاتَّقُوا اللهَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ

3. Tafsirkan ayat 15 dalam surat Luqman sesuai dengan sistematika berikut ini:

1) Tarjamah al-Ayat (ke dalam bahasa Indonesia)
2) Ma’na al-Mufradat (kata-kata tertentu dalam ayat tersebut).
3) Asbab al-Nuzul.
4) Tafsir al-Ayat (tulis teks ayat masing-masing).
5) Munasabah Ayat bi al-Ayat (tulis teks ayat).
6) Munasabah al-Ayat bi al-Hadits (tulis teks hadits).
7) Hikmah al-Tasyri’: Kaitannya dengan Pendidikan Islam

C. Soal Tentang Hadits

1. Jelaskan secara ringkas sejarah pengumpulan dan pembukuan hadits.
2. Mengapa hadits tidak ditulis pada masa Nabi Muhammad SAW.
3. Jelaskan perbedaan antara Ilmu Hadits Riwayah dan Ilmu Hadits Dirayah.
4. Jelaskan pengertian Hadits Mutawatir beserta contohnya (tulis teks hadits-nya).

e-mail: hasbaria@yahoo.com

UJIAN KOMPREHENSIF TAFSIR - HADITS [ SOAL: Model F ]

FAKULTAS TARBIYAH IAIN AR-RANIRY BANDA ACEH

SOAL UJIAN KOMPREHENSIF (Model-F)
MATA KULIAH: TAFSIR/HADITS
DOSEN PENGUJI: DR. H. HASAN BASRI, MA
_____________________________________________________


A. Petunjuk Penyelesaian Soal

1. Tulislah nama Anda dan Nomor Induk Mahasiswa pada bagian kanan atas kertas jawaban.
2. Jawaban diketik dengan jarak 1,5 spasi (fon 12) dengan Times New Roman,
3. Jawablah setiap butir soal secara jelas dan lugas kemudian dipahami secara baik; dan setiap jawaban akan diuji secara lisan sesuai dengan jawaban yang Anda tulis.
4. Lembaran jawaban diserahkan kepada Penguji Ujian Komprehensif selambat-lambatnya dalam masa 3 (tiga) hari sejak pengambilan soal.
5. Bagi mahasiswa yang dinyatakan tidak lulus pada ujian kali pertama, diberikan kesempatan untuk mengulanginya pada waktu yang akan ditetapkan kemudian.

B. Soal Mengenai Tafsir

1. Jelaskan pengertian istilah-istilah di bawah ini dan berikan satu contoh masing-masing:

1) I’jaz al-Qur’an
2) Aqsam al-Qur’an
3) Makkiyyah dan Madaniyyah
4) Qashash al-Qur’an
5) Amtsal al-Qur’an

2. Sebutkan contoh al-Tahrim a-Juz’i dan al-Tahrim al-Kulli, yang berkaitan dengan al-Riba, dalam ayat-ayat di bawah ini (tuliskan bagian ayat yang mana dari ayat tersebut).

• يَآأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ وَذَرُوا مَابَقِيَ مِنَ الرِّبَا إِن كُنتُم مُّؤْمِنِينَ

• يَا أَيها الَّذِينَ ءَامَنُوا لاَ تَأْكُلُوا الرِّبَا أَضْعَافًا مُّضَاعَفَةً وَاتَّقُوا اللهَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ

3. Tafsirkan ayat 31-32 dalam surat al-A’raf sesuai dengan sistematika berikut ini:

1) Tarjamah al-Ayat (ke dalam bahasa Indonesia)
2) Ma’na al-Mufradat (kata-kata tertentu dalam ayat tersebut).
3) Asbab al-Nuzul.
4) Tafsir al-Ayat (tulis teks ayat masing-masing).
5) Munasabah Ayat bi al-Ayat (tulis teks ayat).
6) Munasabah al-Ayat bi al-Hadits (tulis teks hadits).
7) Hikmah al-Tasyri’: Kaitannya dengan Pendidikan Islam

C. Soal Tentang Hadits

1. Jelaskan secara ringkas sejarah pengumpulan dan pembukuan hadits.
2. Mengapa hadits tidak ditulis pada masa Nabi Muhammad SAW.
3. Jelaskan perbedaan antara Ilmu Hadits Riwayah dan Ilmu Hadits Dirayah.
4. Jelaskan pengertian Hadits Mutawatir beserta contohnya (tulis teks hadits-nya).

e-mail: hasbaria@yahoo.com

UJIAN KOMPREHENSIF TAFSIR - HADITS [ SOAL: Model E ]

FAKULTAS TARBIYAH IAIN AR-RANIRY BANDA ACEH

SOAL UJIAN KOMPREHENSIF (Model-E)
MATA KULIAH: TAFSIR/HADITS
DOSEN PENGUJI: DR. H. HASAN BASRI, MA
_____________________________________________________


A. Petunjuk Penyelesaian Soal

1. Tulislah nama Anda dan Nomor Induk Mahasiswa pada bagian kanan atas kertas jawaban.
2. Jawaban diketik dengan jarak 1,5 spasi (fon 12) dengan Times New Roman,
3. Jawablah setiap butir soal secara jelas dan lugas kemudian dipahami secara baik; dan setiap jawaban akan diuji secara lisan sesuai dengan jawaban yang Anda tulis.
4. Lembaran jawaban diserahkan kepada Penguji Ujian Komprehensif selambat-lambatnya dalam masa 3 (tiga) hari sejak pengambilan soal.
5. Bagi mahasiswa yang dinyatakan tidak lulus pada ujian kali pertama, diberikan kesempatan untuk mengulanginya pada waktu yang akan ditetapkan kemudian.

B. Soal Mengenai Tafsir

1. Jelaskan pengertian istilah-istilah di bawah ini dan berikan satu contoh masing-masing:

1) Qashash al-Qur’an
2) Fawatih al-Suwar
3) Munasabah al-Ayat bi al-Ayat
4) Nasikh dan Mansukh
5) Makkiyyah dan Madaniyyah

2. Sebutkan contoh al-Tahrim a-Juz’i dan al-Tahrim al-Kulli, yang berkaitan dengan al-Khamr, dalam ayat-ayat di bawah ini (tuliskan bagian ayat yang mana dari ayat tersebut).

• إِنَّمَا الْخَمْرُ وَالْمَيْسِرُ وَاْلأَنصَابُ وَاْلأَزْلاَمُ رِجْسُُ مِّنْ عَمَلِ الشَّيْطَانِ فَاجْتَنِبُوهُ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُون
• ياأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا لاَتَقْرَبُوا الصَّلاَةَ وَأَنتُمْ سُكَارَى حَتَّى تَعْلَمُوا مَاتَقُولُونَ

3. Tafsirkan ayat 25 dalam surat al-An’am sesuai dengan sistematika berikut ini:

1) Tarjamah al-Ayat (ke dalam bahasa Indonesia)
2) Ma’na al-Mufradat (kata-kata tertentu dalam ayat tersebut).
3) Asbab al-Nuzul.
4) Tafsir al-Ayat (tulis teks ayat masing-masing).
5) Munasabah Ayat bi al-Ayat (tulis teks ayat).
6) Munasabah al-Ayat bi al-Hadits (tulis teks hadits).
7) Hikmah al-Tasyri’: Kaitannya dengan Pendidikan Islam

C. Soal Tentang Hadits

1. Jelaskan perbedaan kriteria kesahihan hadits menurut al-Bukhari dan Muslim.
2. Tulislah nama lengkap al-Bukhari, tempat dan tahun kelahiran dan wafat-nya.
3. Jelaskan perbedaan antara Ilmu Hadits Riwayah dan Ilmu Hadits Dirayah.
4. Jelaskan pengertian Hadits Mutawatir Ma’nawi beserta contohnya (tulis teks hadits-nya).

e-mail: hasbaria@yahoo.com

UJIAN KOMPREHENSIF TAFSIR - HADITS [ SOAL: Model D ]

FAKULTAS TARBIYAH IAIN AR-RANIRY BANDA ACEH

SOAL UJIAN KOMPREHENSIF (Model-D)
MATA KULIAH: TAFSIR/HADITS
DOSEN PENGUJI: DR. H. HASAN BASRI, MA
_____________________________________________________


A. Petunjuk Penyelesaian Soal

1. Tulislah nama Anda dan Nomor Induk Mahasiswa pada bagian kanan atas kertas jawaban.
2. Jawaban diketik dengan jarak 1,5 spasi (fon 12) dengan Times New Roman,
3. Jawablah setiap butir soal secara jelas dan lugas kemudian dipahami secara baik; dan setiap jawaban akan diuji secara lisan sesuai dengan jawaban yang Anda tulis.
4. Lembaran jawaban diserahkan kepada Penguji Ujian Komprehensif selambat-lambatnya dalam masa 3 (tiga) hari sejak pengambilan soal.
5. Bagi mahasiswa yang dinyatakan tidak lulus pada ujian kali pertama, diberikan kesempatan untuk mengulanginya pada waktu yang akan ditetapkan kemudian.

B. Soal Mengenai Tafsir

1. Jelaskan pengertian istilah-istilah di bawah ini dan berikan satu contoh masing-masing:

1) Nasikh dan Mansukh
2) Ayat Muhkamat dan Mutasyabihat
3) Ayat Makkiyyah dan Madaniyyah
4) Amtsal al-Qur’an
5) Aqsam al-Qur’an

2. Sebutkan contoh al-Tahrim a-Juz’i dan al-Tahrim al-Kulli, yang berkaitan dengan al-Riba, dalam ayat-ayat di bawah ini (tuliskan bagian ayat yang mana dari ayat tersebut).

• يَآأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ وَذَرُوا مَابَقِيَ مِنَ الرِّبَا إِن كُنتُم مُّؤْمِنِينَ
• يَا أَيها الَّذِينَ ءَامَنُوا لاَ تَأْكُلُوا الرِّبَا أَضْعَافًا مُّضَاعَفَةً وَاتَّقُوا اللهَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُون

3. Tafsirkan ayat 87-88 dalam surat al-Ma`idah sesuai dengan sistematika berikut ini:

1) Tarjamah al-Ayat (ke dalam bahasa Indonesia)
2) Ma’na al-Mufradat (kata-kata tertentu dalam ayat tersebut).
3) Asbab al-Nuzul.
4) Tafsir al-Ayat (tulis teks ayat masing-masing).
5) Munasabah Ayat bi al-Ayat (tulis teks ayat).
6) Munasabah al-Ayat bi al-Hadits (tulis teks hadits).
7) Hikmah al-Tasyri’: Kaitannya dengan Pendidikan Islam

C. Soal Tentang Hadits

1. Apa yang dimaksud dengan Kutub al-Sittah dan sebutkan contohnya masing-masing
2. Jelaskan fungsi hadis terhadap al-Qur’an dan sebutkan contohnya masing-masing.
3. Sebutkan kriteria hadis dha’if menurut Ilmu Hadits.
4. Jelaskan sebab-sebab munculnya hadits palsu (maudhu’).


e-mail: hasbaria@yahoo.com

UJIAN KOMPREHENSIF TAFSIR/HADITS [ SOAL: Model C ]

FAKULTAS TARBIYAH IAIN AR-RANIRY BANDA ACEH

SOAL UJIAN KOMPREHENSIF (Model-C)
MATA KULIAH: TAFSIR/HADITS
DOSEN PENGUJI: DR. H. HASAN BASRI, MA
_____________________________________________________


A. Petunjuk Penyelesaian Soal

1. Tulislah nama Anda dan Nomor Induk Mahasiswa pada bagian kanan atas kertas jawaban.
2. Jawaban diketik dengan jarak 1,5 spasi (fon 12) dengan Times New Roman,
3. Jawablah setiap butir soal secara jelas dan lugas kemudian dipahami secara baik; dan setiap jawaban akan diuji secara lisan sesuai dengan jawaban yang Anda tulis.
4. Lembaran jawaban diserahkan kepada Penguji Ujian Komprehensif selambat-lambatnya dalam masa 3 (tiga) hari sejak pengambilan soal.
5. Bagi mahasiswa yang dinyatakan tidak lulus pada ujian kali pertama, diberikan kesempatan untuk mengulanginya pada waktu yang akan ditetapkan kemudian.

B. Soal Mengenai Tafsir

1. Jelaskan pengertian istilah-istilah di bawah ini dan berikan satu contoh masing-masing:

1) Munasab al-Surah bi al-Surah
2) Asbab Nuzul al-Ayat
3) Makkiyyah dan Madaniyyah
4) Qashash al-Qur’an
5) ‘Ulum al-Qur’an

2. Sebutkan contoh al-Tahrim a-Juz’i dan al-Tahrim al-Kulli, yang berkaitan dengan al-Khamr, dalam ayat-ayat di bawah ini (tuliskan bagian ayat yang mana dari ayat tersebut).

• إِنَّمَا الْخَمْرُ وَالْمَيْسِرُ وَاْلأَنصَابُ وَاْلأَزْلاَمُ رِجْسُُ مِّنْ عَمَلِ الشَّيْطَانِ فَاجْتَنِبُوهُ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُون
• ياأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا لاَتَقْرَبُوا الصَّلاَةَ وَأَنتُمْ سُكَارَى حَتَّى تَعْلَمُوا مَاتَقُولُونَ

3. Tafsirkan ayat 9 dalam surat al-Nisa’ sesuai dengan sistematika berikut ini:

1) Tarjamah al-Ayat (ke dalam bahasa Indonesia)
2) Ma’na al-Mufradat (kata-kata tertentu dalam ayat tersebut).
3) Asbab al-Nuzul.
4) Tafsir al-Ayat (tulis teks ayat masing-masing).
5) Munasabah Ayat bi al-Ayat (tulis teks ayat).
6) Munasabah al-Ayat bi al-Hadits (tulis teks hadits).
7) Hikmah al-Tasyri’: Kaitannya dengan Pendidikan Islam

C. Soal Tentang Hadits

1. Jelaskan secara ringkas sejarah pengumpulan dan pembukuan hadits.
2. Mengapa hadits tidak ditulis pada masa Nabi Muhammad SAW.
3. Jelaskan perbedaan antara Ilmu Hadits Riwayah dan Ilmu Hadits Dirayah.
4. Jelaskan pengertian Hadits Mutawatir beserta contohnya (tulis teks hadits-nya).

e-mail: hasbaria@yahoo.com

UJIAN KOMPREHENSIF TAFSIR/HADITS [ SOAL: Model B ]

FAKULTAS TARBIYAH IAIN AR-RANIRY BANDA ACEH

SOAL UJIAN KOMPREHENSIF (Model-B)
MATA KULIAH: TAFSIR/HADITS
DOSEN PENGUJI: DR. H. HASAN BASRI, MA
_____________________________________________________


A. Petunjuk Penyelesaian Soal

1. Tulislah nama Anda dan Nomor Induk Mahasiswa pada bagian kanan atas kertas jawaban.
2. Jawaban diketik dengan jarak 1,5 spasi (fon 12) dengan Times New Roman,
3. Jawablah setiap butir soal secara jelas dan lugas kemudian dipahami secara baik; dan setiap jawaban akan diuji secara lisan sesuai dengan jawaban yang Anda tulis.
4. Lembaran jawaban diserahkan kepada Penguji Ujian Komprehensif selambat-lambatnya dalam masa 3 (tiga) hari sejak pengambilan soal.
5. Bagi mahasiswa yang dinyatakan tidak lulus pada ujian kali pertama, diberikan kesempatan untuk mengulanginya pada waktu yang akan ditetapkan kemudian.

B. Soal Mengenai Tafsir

1. Jelaskan pengertian istilah-istilah di bawah ini dan berikan satu contoh masing-masing:

1) Fawatih al-Suwar
2) I’jaz al-Qur’an
3) Makkiyyah dan Madaniyyah
4) Qashash al-Qur’an
5) ‘Ulum al-Qur’an

2. Sebutkan contoh al-Tahrim a-Juz’i dan al-Tahrim al-Kulli, yang berkaitan dengan al-Riba, dalam ayat-ayat di bawah ini (tuliskan bagian ayat yang mana dari ayat tersebut).

• يَآأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ وَذَرُوا مَابَقِيَ مِنَ الرِّبَا إِن كُنتُم مُّؤْمِنِينَ
• يَا أَيها الَّذِينَ ءَامَنُوا لاَ تَأْكُلُوا الرِّبَا أَضْعَافًا مُّضَاعَفَةً وَاتَّقُوا اللهَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ

3. Tafsirkan ayat 92 dalam surat Ali ‘Imran sesuai dengan sistematika berikut ini:

1) Tarjamah al-Ayat (ke dalam bahasa Indonesia)
2) Ma’na al-Mufradat (kata-kata tertentu dalam ayat tersebut).
3) Asbab al-Nuzul.
4) Tafsir al-Ayat (tulis teks ayat masing-masing).
5) Munasabah Ayat bi al-Ayat (tulis teks ayat).
6) Munasabah al-Ayat bi al-Hadits (tulis teks hadits).
7) Hikmah al-Tasyri’: Kaitannya dengan Pendidikan Islam

C. Soal Tentang Hadits

1. Jelaskan pengertian istilah-istilah di bawah ini menurut Ilmu Musthalah Hadits.
1) Takhrij al-Hadits
2) Tashnif al-Hadits
3) Jarah dan Ta’dil
2. Jelaskan makna Hadits Mutawatir Lafzhi beserta contohnya (tulis teks hadits-nya).

e-mail: hasbaria@yahoo.com

UJIAN KOMPREHENSIF TAFSIR/HADITS [ SOAL: Model A ]

FAKULTAS TARBIYAH IAIN AR-RANIRY BANDA ACEH

SOAL UJIAN KOMPREHENSIF (Model-A)
MATA KULIAH: TAFSIR/HADITS
DOSEN PENGUJI: DR. H. HASAN BASRI, MA
_____________________________________________________


A. Petunjuk Penyelesaian Soal

1. Tulislah nama Anda dan Nomor Induk Mahasiswa pada bagian kanan atas kertas jawaban.
2. Jawaban diketik dengan jarak 1,5 spasi (fon 12) dengan Times New Roman,
3. Jawablah setiap butir soal secara jelas dan lugas kemudian dipahami secara baik; dan setiap jawaban akan diuji secara lisan sesuai dengan jawaban yang Anda tulis.
4. Lembaran jawaban diserahkan kepada Penguji Ujian Komprehensif selambat-lambatnya dalam masa 3 (tiga) hari sejak pengambilan soal.
5. Bagi mahasiswa yang dinyatakan tidak lulus pada ujian kali pertama, diberikan kesempatan untuk mengulanginya pada waktu yang akan ditetapkan kemudian.

B. Soal Mengenai Tafsir

1. Jelaskan pengertian istilah-istilah di bawah ini dan berikan satu contoh masing-masing:

1) Tauqifi
2) Asbab al-Nuzul
3) Qira`at Sab’ah
4) Munasabah al-Ayat bi al-Ayat
5) Ayat Muhkamat dan Mutasyabihat

2. Sebutkan contoh al-Tahrim a-Juz’i dan al-Tahrim al-Kulli, yang berkaitan dengan al-Khamr, dalam ayat-ayat di bawah ini (tuliskan bagian ayat yang mana dari ayat tersebut).

• إِنَّمَا الْخَمْرُ وَالْمَيْسِرُ وَاْلأَنصَابُ وَاْلأَزْلاَمُ رِجْسُُ مِّنْ عَمَلِ الشَّيْطَانِ فَاجْتَنِبُوهُ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُون
• َياأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا لاَتَقْرَبُوا الصَّلاَةَ وَأَنتُمْ سُكَارَى حَتَّى تَعْلَمُوا مَاتَقُولُونَ

3. Tafsirkan ayat 122 dalam surat al-Taubah sesuai dengan sistematika berikut ini:

1) Tarjamah al-Ayat (ke dalam bahasa Indonesia)
2) Ma’na al-Mufradat (kata-kata tertentu dalam ayat tersebut).
3) Asbab al-Nuzul.
4) Tafsir al-Ayat (tulis teks ayat masing-masing).
5) Munasabah Ayat bi al-Ayat (tulis teks ayat).
6) Munasabah al-Ayat bi al-Hadits (tulis teks hadits).
7) Hikmah al-Tasyri’: Kaitannya dengan Pendidikan

C. Soal Tentang Hadits

1. Jelaskan secara ringkas sejarah pengumpulan dan pembukuan hadits.
2. Mengapa hadits tidak ditulis pada masa Nabi Muhammad SAW.
3. Jelaskan perbedaan antara Ilmu Hadits Riwayah dan Ilmu Hadits Dirayah.
4. Jelaskan pengertian Hadits Mutawatir beserta contohnya (tulis teks hadits-nya).

e-mail: hasbaria@yahoo.com

Jumat, 23 September 2011

SILABUS ULUMUL QUR'AN: TEN

SILABUS MATA KULIAH ULUMUL QUR’AN

Kode Mata Kuliah: INK 1005
Mata Kuliah: ULUMUL QUR’AN
Komponen: MKK
Fakultas: Tarbiyah
Jurusan/Prodi: Bahasa Inggris/ TEN
Program: Strata Satu (S1)
Semester: Ganjil 2011/2012
Bobot SKS: 2

Dosen: DR. H. Hasan Basri, MA
NIP. : 19630502 199303 1 005
HP.: 0812 8780317

E-mail: hasbaria@yahoo.com
Website: http://www.mihrabia.blogspot.com
Facebook: Hasbaria Mardawy

Asisten: Asnawiyah, S.Ag
HP. : 0813 62670607


A. Tujuan

Mahasiswa memiliki pengetahuan dasar tentang seluk beluk al-Qur’an sebagai sumber utama agama Islam dan hal-hal yang berkaitan dengan latar belakang dan cara al-Qur’an diwahyukan, penyampaian, pengumpulan, dan pembukuannya, serta memahami prinsip-prinsip dasar Ulumul Qur’an sebagai pedoman untuk mengkaji isi kandungan al-Qur’an secara keseluruhan.

B. Topik Inti

1. Ululmul Qur’an dan Sejarahnya
a. Pengertian Ulumul Qur’an dan Cakupan Bahasannya
b. Sejarah Pertumbuhan dan Perkembangan Ulumul Qur’an
c. Penulisan Kitab-Kitab Ulumul Qur’an
d. Metode Ulumul Qur’an
e. Tujuan Ulumul Qur’an

2. Al-Qur’an dan Aspek-Aspeknya
a. Pengertian al-Qur’an
b. Nama-nama al-Qur’an
c. Perbedaan antara al-Qur’an, Hadits Qudsi, dan Hadits Nabawi
d. Cakupan Kandungan al-Qur’an

3. Wahyu: Cara Diturunkan dan Penyampaiannya
a. Pengertian Wahyu
b. Macam-macam Wahyu
c. Cara Penyampaian Wahyu
d. Hubungan Akal dan Wahyu

4. Sejarah Nuzulul Qur’an
a. Pengertian Nuzulul Qur’an
b. Sejarah Nuzulul Qur’an
c. Hikmah Diturunkan al-Qur’an secara Gradual
d. Al-Qur’an pada Masa Nabi Muhammad SAW
e. Al-Qur’an pada Masa Khulafa’ur Rasyidin

5. Ilmu Asababun Nuzul
a. Pengertian Asbabun Nuzul
b. Fungsi Asbabun Nuzul dalam Memahami al-Qur’an
c. Klasifikasi Asbabun Nuzul Ayat dan Contohnya
d. Aneka Riwayat tentang Sebab Turunnya Satu Ayat

6. Ilmu Nasikh dan Mansukh
a. Pengertian Nasikh dan Mansukh
b. Klasifikasi Nasikh dan Mansukh
c. Perbedaan antara Nasikh dan Takhshish
d. Perbedaan Pendapat tentang Ayat-ayat Mansukh

7. Ilmu Makki dan Madani
a. Pengertian Makki dan Madani
b. Contoh Ayat-ayat Makkiyah dan Madaniyah
c. Perbedaan antara Ayat Makkiyah dan Madaniya

8. Ilmu Fawatihus Suwar
a. Pengertian Fawatihus Suwar
b. Macam-macam Fawatihus Suwar
c. Kedudukan Fawatihus Suwar
d. Pendapat Ulama tentang Huruf Fawatihus Suwar

9. Ilmu Muhkam dan Mutasyabih
a. Pengertian Muhkam dan Mutasyabih
b. Sebab-sebab Terjadinya Tasyabuh dalam al-Qur’an
c. Pandangan dan Sikap Ulama tentang Ayat-ayat Mutasyabihat

10. Ilmu Munasabah
a. Pengertian Munasabah
b. Pokok Bahasan Munasabah
c. Macam-macam Munasabah
d. Kegunaan Ilmu Munasabah

11. Ilmu I’jazil Qur’an
a. Pengertian I’jaz dan Mu’jizat
b. Tujuan I’jazil Qur’an dan Sejarahnya
c. Macam-macam I’jazil Qur’an
d. Segi-segi I’jazil Qur’an

12. Ilmu Amtsalil Qur’an
a. Pengertian Amtsalil Qur’an
b. Unsur-unsur Amtsalil Qur’an
c. Macam-macam Amtsalil Qur’an
d. Sighat Amtsalil Qur’an
e. Kegunaan Amtsalil Qur’an

13. Ilmu Qashashil Qur’an
a. Definisi Qashashil Qur’an
b. Macam-macam Qashashil Qur’an
c. Manfaat Qashashil Qur’an
d. Pengulangan Kisah dalam al-Qur’an dan Hikmahnya
e. Bantahan terhadap Kritikan Orientalis

14. Ilmu Aqsamil Qur’an
a. Definisi Aqsamul Qur’an dan Unsur-unsurnya
b. Macam-macam Aqsamul Qur’an
c. Shighat Aqsamil Qur’an
d. Tujuan dan Hikmah Aqsamul Qur’an

15. Ilmu Qira’ah
a. Pengertian Qir’ah, Qurra’ dan Sejarahnya
b. Syarat-syarat Diterimanya Qira’ah
c. Macam-macam Qira’atil Qur’an
d. Pendapata para Ulama tentang Qira’ah
e. Manfaat Berpedoman pada Qira’ah Shahihah

16. Ilmu Tafsiril Qur’an
a. Pengertian Tarjamah, Tafsir dan Ta’wil
b. Sejarah Ilmu Tafsir
c. Urgensi Ilmu Tafsir
d. Syarat-syarat Mufassir
e. Kode Etik Mufassir
f. Metode-metode Tafsir al-Qur’an
g. Penyimpangan dalam Penafsiran al-Qur’an
h. Mazhab-mazhab dalam Tafsir al-Qur’an
i. Kitab-kitab Tafsir dan Corak Pendekatannya

C. Referensi

1. Subhi al-Shalih, Mabahits fi ‘Ulum al-Qur’an.
2. Al-Suyuthi, al-Itqan fi ‘Ulum al-Qur’an.
3. Al-Zarkasyi, al-Burhan fi ‘Ulum al-Qur’an.
4. Al-Dzahabi, al-Tafsir wa al-Mufassirun.
5. Muhammad Mutawalli, Mu’jizat al-Qur’an.
6. Al-Zarqani, Manahil ‘Irfan fi ‘Ulum al-Qur’an.
7. Manna’ Khalil al-Qaththan, Mabahits fi ‘Ulum al-Qur’an
8. Thameem Ushama, Methodologies of the Qur’anic Exegesis.
9. Ziauddin Ahmad, The Science of Qur’anic Exegesis.
10. Ahmad Deedat, Al-Qur’an: The Ultimate Miracle.
11. Ignaz Goldziher, Madzahib al-Tafsir al-Islami.
12. M.M. Ahsan, The Qur’an and the Orientalists.
13. Abdul Djalal, Ulumul Qur’an.

Selasa, 20 September 2011

SILABUS TAFSIR - I

SILABUS MATA KULIAH TAFSIR - I

Kode Mata Kuliah: INK 3006
Mata Kuliah: Tafsir I
Komponen: MKK
Fakultas: Tarbiyah
Jurusan/Prodi: Pendidikan Agama Islam (TPA)
Program: Strata Satu (S1)
Semester: III
Unit: 2/Ruang 1
Bobot SKS: 2
_____________________________
Dosen: DR. H. Hasan Basri, MA
_____________________________

NIP. : 19630502 199303 1 005
HP.: 0812 8780317

E-mail: hasbaria@yahoo.com
Website: http://www.mihrabia.blogspot.com
Facebook: Hasbaria Mardawy


___________________________________________________________________________


A. Tujuan

Agar mahasiswa dapat memahami dengan baik penjelasan ayat-ayat al-Qur’an, menghafal dan mempraktikkannya dalam kehidupan tentang pesan dan pelajaran yang terkandung di dalamnya.

B. Topik Inti:

1. Tafsir ayat-ayat dalam surat al-Fatihah
a. Nama Lain dari al-Fatihah
b. Masalah Ta’awwudz
c. Masalah Basmalah
d. Masalah Jumlah Ayat
e. Hukum Membacanya
f. Masalah Membaca Amin
g. Cakupan Isinya

2. Tafsir ayat-ayat tentang Risalah
a. Al-Nahl/16: 36
b. Al-Jumu’ah/62: 2
c. Al-Hajj/22: 75
d. Al-Hadid/57: 25
e. Al-Fath/48: 28
f. Saba’/34: 28
g. Al-Anbiya’/21: 107-108
h. Al-Ma’idah/5: 67
3. Tafsir ayat-ayat tentang Hari Akhirat

a. Al-Anbiya’/21: 1
b. Al-A’la/87: 16-17
c. Qaf/50: 19-22
d. Yasin/36: 78-82
e. Al-Qiyamah/75: 1-15
f. Al-Naba’/78: 17-20
g. Al-Nazi’at/79: 34-46
h. ‘Abasa/80: 33-42
i. Thaha/20; 15-16

4. Tafsir ayat-ayat tentang Manusia
a. Al-Isra’/17: 70-72
b. Al-Tin/95: 4-8
c. Al-Ma’arij/70: 19-35
d. Al-Insan/76: 1-3
e. Al-Mu’minun/23: 12-16
f. Al-Fajr/89: 15-20
g. Al-Balad/90: 1-20

5. Tafsir ayat-ayat tentang Ibadah
a. Al-Dzariyat/51: 56
b. Al-Baqarah/2: 21
c. Thaha/20: 14
d. Yasin/36: 60-62
e. Maryam/19: 65
f. Al-Nahl/16: 36
g. Al-Hajj/22: 77
h. Al-Zumar/39: 2-3
i. Al-Mu’minun/23: 32
j. Al-Anbiya’/21: 25, 92
k. Al-Kahfi/18: 110

6. Tafsir ayat-ayat tentang Masyarakat (Sosial)
a. Al-Nisa’/4: 1
b. Al-Hujurat/49: 10-13
c. Ali ‘Imran/3: 104, 110, 112
d. Al-Ra’du/13: 11
e. Al-Anfal/8: 53
f. Al-Hajj/22: 41
g. Al-Taubah/9: 71-72
h. Al-An’am/6: 165

7. Tafsir ayat-ayat tentang Hubungan antar Agama
a. Al-Mumtahanah/60: 7-9
b. Al-Baqarah/2: 120, 139, 212
c. Ali Imran/3: 64
d. Al-Kafirun/109: 1-5

8. Tafsir ayat-ayat tentang Alam
a. Al-Baqarah/2: 29
b. Al-A’raf/7: 54
c. Ali Imran/3: 27, dan 190-191
d. Al-Ghasyiyah/88: 17-20
e. Ibrahim/14: 32-34
f. Yasin/36: 38-40
g. Yunus/10: 5
h. Al-Nahl/16: 12
i. Al-Anbiya’/21: 30
j. Al-Hajj/22: 65
k. Fathir/35: 41

9. 9. Tafsir ayat-ayat tentang Sejarah
10. a. Hud/11: 120
11. b. Al-Ahzab/ 33: 38-39, 62
12. c. Fathir/35: 44
13. d. Al-Ma’idah/5: 81-84
14. e. Yusuf/12: 3
15. f. Al-Baqarah/2: 124-129
16. g. Ali Imran/3: 96-97
17.
10. Tafsir ayat-ayat tentang Qadha’ dan Qadar
a. Ali Imran/3: 145, 185
b. Al-An’am/6 : 2-3
c. Al-Taubah/9: 51
d. Al-Hadid/57: 22-23
e. Al-Nisa’/4: 78-79
f. Al-Munafiqun/63: 11
g. Al-Furqan/25: 2
h. ‘Abasa/80: 17-23
i. Al-Ra’du/13: 26
j. Al-Qamar/54: 49

11. Tafsir ayat-ayat tentang Akhlak
a. Al-Qalam/68: 4
b. Al-Ahzab/33: 21, 70
c. Al-Nisa’/4: 36, 58
d. Al-Ma’idah/5: 8
e. Al-A’raf/7: 56
f. Al-Taubah/9: 119
g. Al-Nahl/16: 90
h. Luqman/31: 18-19
i. Al-Isra’/17: 23-24
j. Al-Nur/24: 27-31 dan 58-59

12. Tafsir ayat-ayat tentang al-Amr bi al-Ma’ruf wa al-Nahy ‘an al-Munkar
a. Ali ‘Imran/3: 104, 110
b. At-Taubah/9: 71
c. An-Nahl/16: 90
d. Al-Hajj/22: 41
e. Al-A’raf/7: 157

C. Manhaj al-Tafsir

A. Teks Ayat
B. Tarjamah al-Ayat
C. Makna Ijmali
D. Pengertian Istilah (Mufaradat)
E. Asbab al-Nuzul (jika ada)
F. Tafsir al-Ayat
• Dapat diperkaya dengan ayat-ayat lain yang ada hubungannya
• Dapat ditambah hadits-hadits sebagai pendukung penjelas ayat
• Dapat dimasukkan pendapat-pendapat ulama yang relevan
G. Khulashah: Hikmah al-Tasyri’ al-Islami (berkaitan dengan nilai-nilai pendidikan)
H. Maraji’ (Bibliografi)


D. Referensi

1. Ahmad Musthafa al-Maraghi, Tafsir al-Maraghi.
2. Syaikh Muhammad ‘Abduh, Tafsir al-Manar.
3. Muhammad ‘Ali al-Shabuni, Shafwah al-Tafasir.
4. Sayyid Quthb, Fi Zhilal al-Qur’an.
5. Al-Alusi, Ruh al-Ma’ani.
6. Mahmud Hijazi, Tafsir al-Wadhih.
7. Ibnu Katsir, Tafsir al-Qur’an al-‘Azhim.
8. Zaglul al-Najjar, Mukhtarat min al-Tafsir al-Ayat al-Kauniyyah fi al-Qur’an al-Karim (3 Jilid).
9. Hamka, Tafsir al-Azhar.
10. Quraish Shihab, Tafsir al-Fatihah.
11. Tim Penyusun, Tafsir Pase.
12. Hasan Basri, et.al., Cakrawala Ilmu dalam al-Qur’an.




Semester Ganjil Tahun 2011/2012


------------------be the best-------------------------------------

Senin, 19 September 2011

PSIKOLOGI HUMANISTIK

SEKILAS TENTANG PSIKOLOGI HUMANISTIK
Hasan Basri

Psikologi humanistik merupakan salah satu aliran dalam psikologi yang muncul pada tahun 1950-an, dengan akar pemikiran dari kalangan eksistensialisme yang berkembang pada abad pertengahan. Pada akhir tahun 1950-an, para ahli psikologi, seperti : Abraham Maslow, Carl Rogers dan Clark Moustakas mendirikan sebuah asosiasi profesional yang berupaya mengkaji secara khusus tentang berbagai keunikan manusia, seperti tentang : self (diri), aktualisasi diri, kesehatan, harapan, cinta, kreativitas, hakikat, individualitas dan sejenisnya.
Kehadiran psikologi humanistik muncul sebagai reaksi atas aliran psikoanalisis dan behaviorisme serta dipandang sebagai “kekuatan ketiga“ (mazhab ketiga) dalam aliran psikologi. Psikoanalisis dianggap sebagai kekuatan pertama dalam psikologi yang awal mulanya datang dari psikoanalisis ala Freud yang berusaha memahami tentang kedalaman psikis manusia yang dikombinasikan dengan kesadaran pikiran guna menghasilkan kepribadian yang sehat. Kelompok psikoanalis berkeyakinan bahwa perilaku manusia dikendalikan dan diatur oleh kekuatan tak sadar dari dalam diri.
Kekuatan psikologi yang kedua adalah behaviorisme yang dipelopori oleh Ivan Pavlov dengan hasil pemikirannya tentang refleks yang terkondisikan. Kalangan Behavioristik meyakini bahwa semua perilaku dikendalikan oleh faktor-faktor eksternal dari lingkungan.
Dalam mengembangkan teorinya, psikologi humanistik sangat memperhatikan tentang dimensi manusia dalam berhubungan dengan lingkungannya secara manusiawi dengan menitik-beratkan pada kebebasan individu untuk mengungkapkan pendapat dan menentukan pilihannya, nilai-nilai, tanggung jawab personal, otonomi, tujuan dan pemaknaan. Dalam hal ini, James Bugental (1964) mengemukakan tentang 5 (lima) dalil utama dari psikologi humanistik, yaitu:

(1) Keberadaan manusia tidak dapat direduksi ke dalam komponen-komponen;
(2) Manusia memiliki keunikan tersendiri dalam berhubungan dengan manusia lainnya;
(3) Manusia memiliki kesadaran akan dirinya dalam mengadakan hubungan dengan orang lain;
(4) Manusia memiliki pilihan-pilihan dan dapat bertanggung jawab atas pilihan-pilihanya; dan
(5) Manusia memiliki kesadaran dan sengaja untuk mencari makna, nilai dan kreativitas.

Terdapat beberapa ahli psikologi yang telah memberikan sumbangan pemikirannya terhadap perkembangan psikologi humanistik. Sumbangan Snyggs dan Combs (1949) dari kelompok fenomenologi yang mengkaji tentang persepsi. Dia percaya bahwa seseorang akan berperilaku sejalan dengan apa yang dipersepsinya. Menurutnya, bahwa realitas bukanlah sesuatu yang yang melekat dari kejadian itu sendiri, melainkan dari persepsinya terhadap suatu kejadian.
Dari pemikiran Abraham Maslow (1950) yang memfokuskan pada kebutuhan psikologis tentang potensi-potensi yang dimiliki manusia. Hasil pemikirannya telah membantu guna memahami tentang motivasi dan aktualisasi diri seseorang, yang merupakan salah satu tujuan dalam pendidikan humanistik. Morris (1954) meyakini bahwa manusia dapat memikirkan tentang proses berfikirnya sendiri dan kemudian mempertanyakan dan mengoreksinya. Dia menyebutkan pula bahwa setiap manusia dapat memikirkan tentang perasaan-persaannya dan juga memiliki kesadaran akan dirinya. Dengan kesadaran dirinya, manusia dapat berusaha menjadi lebih baik. Carl Rogers berjasa besar dalam mengantarkan psikologi humanistik untuk dapat diaplikasian dalam pendidikan. Dia mengembangkan satu filosofi pendidikan yang menekankan pentingnya pembentukan pemaknaan personal selama berlangsungnya proses pembelajaran dengan melalui upaya menciptakan iklim emosional yang kondusif agar dapat membentuk pemaknaan personal tersebut. Dia memfokuskan pada hubungan emosional antara guru dengan siswa
Berkenaan dengan epistemiloginya, teori-teori humanistik dikembangkan lebih berdasarkan pada metode penelitian kualitatif yang menitik-beratkan pada pengalaman hidup manusia secara nyata (Aanstoos, Serlin & Greening, 2000). Kalangan humanistik beranggapan bahwa usaha mengkaji tentang mental dan perilaku manusia secara ilmiah melalui metode kuantitatif sebagai sesuatu yang salah kaprah. Tentunya hal ini merupakan kritikan terhadap kalangan kognitivisme yang mengaplikasikan metode ilmiah pendekatan kuantitatif dalam usaha mempelajari tentang psikologi.
Sebaliknya, psikologi humanistik pun mendapat kritikan bahwa teori-teorinya tidak mungkin dapat memfalsifikasi dan kurang memiliki kekuatan prediktif sehingga dianggap bukan sebagai suatu ilmu (Popper, 1969, Chalmers, 1999).
Hasil pemikiran dari psikologi humanistik banyak dimanfaatkan untuk kepentingan konseling dan terapi, salah satunya yang sangat populer adalah dari Carl Rogers dengan client-centered therapy, yang memfokuskan pada kapasitas klien untuk dapat mengarahkan diri dan memahami perkembangan dirinya, serta menekankan pentingnya sikap tulus, saling menghargai dan tanpa prasangka dalam membantu individu mengatasi masalah-masalah kehidupannya. Rogers menyakini bahwa klien sebenarnya memiliki jawaban atas permasalahan yang dihadapinya dan tugas konselor hanya membimbing klien menemukan jawaban yang benar. Menurut Rogers, teknik-teknik asesmen dan pendapat para konselor bukanlah hal yang penting dalam melakukan treatment atau pemberian bantuan kepada klien.
Selain memberikan sumbangannya terhadap konseling dan terapi, psikologi humanistik juga memberikan sumbangannya bagi pendidikan alternatif yang dikenal dengan sebutan pendidikan humanistik (humanistic education). Pendidikan humanistik berusaha mengembangkan individu secara keseluruhan melalui pembelajaran nyata. Pengembangan aspek emosional, sosial, mental, dan keterampilan dalam berkarier menjadi fokus dalam model pendidikan humanistik ini.
Sumber :
Abin Syamsuddin Makmun. 2003. Psikologi Pendidikan. Bandung : PT Rosda Karya Remaja.

CURRICULUM VITAE- 1

CURRICULUM VITAE




A. Data Pribadi

1. Nama : DR. H. Hasan Basri, MA
2. Nama Ayah : Ahmad Piah al-Mardawy
3. Tempat/Tgl. Lahir : Pante Geulima, Aceh, 2 Mei 1963
4. Pekerjaan : Dosen Tafsir dan Pemikiran Islam, Fakultas Tarbiyah
5. Tempat Bekerja : IAIN Ar-Raniry Nanggroe Aceh Darussalam/UIN Jakarta
6. Alamat di Aceh : Jl. Patimura, Lrg. Gle Gapui No. 01, Banda Aceh.
7. Alamat di Jakarta : Kompleks Griya Arafah, Jl. Keang Risin II, No. 182, Legoso, Ciputat, Jakarta Selatan 15419
Hp. 0812 8780317
E-Mail: hasbaria@yahoo.com
Website: http://www.mihrabia.blogspot.com

B. Pendidikan

1. MIN (SD) Meureudu, Aceh tamat tahun 1976.
2. Dayah Iskandar Muda Kota Batee, Meureudu 1975-1980.
3. MTsN (SLTP) Meureudu, Aceh tamat tahun 1980.
4. MAN (SLTA) Banda Aceh tamat tahun 1983.
5. Universitas Surakarta, Jawa Tengah tamat tahun 1987.
6. Pondok Modern Hajjah Nuriyah Shabran, Solo, Jawa Tengah, tamat tahun 1987.
7. S1 IAIN Ar-Raniry Banda Aceh tamat tahun 1990.
8. S2 Universitas Leiden, Nederland tamat tahun 1997.
9. S3 Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta dan Universitas Negeri Jakarta (UNJ).

C. Organisasi

1. Ketua Youth Moslem Association of Europe (YMAE) De Haag, tahun 1995-1997.
2. Sekretaris Ikatan Cendekiawan Muslim (ICMI) Orsat Belanda tahun 1995-1997.
3. Ketua Ikatan Mahasiswa Studi Islam Aceh (IMSIA) di Jakarta 2001 s.d. sekarang.
4. Ketua Bidang Pendidikan Yayasan Shabrun Jamil Jakarta tahun 2004 s.d. sekarang.
5. Anggota Dewan Konsultatif Masjid Jabal Rahmah dan Yayasan Teuku Laksamana, Jakarta 2006 sampai sekarang.
6. Ketua Unit Pelayanan Zakat (UPZ) Masjid Jabal Rahmah Jakarta 2007 dan Wakil Ketua Badan Amil Zakat Taman Iskandar Muda (BAZ-TIM) Pusat Jakarta tahun 2007 sampai sekarang.

D. Karya Tulis yang Diterbitkan

1. The Achehers (Aceh, Rakyat dan Adat Istiadatnya), Jilid I dan II, [Editor], (Penerbit INIS, Nederland-Jakarta, 1996). Karya monumental Christiaan Snouck Hurgronje.
2. Metode Tafsir Al-Qur’an: Kajian Kritis, Objektif, dan Komprehensif [Penerjemah], (Penerbit Riora Cipta, Jakarta, 2000).
3. Tafsir Pase: Paradigma Baru (Penerbit Bale Kajian Al-Qur’an Pase, Jakarta, 2001).
4. Spektrum Saintifika Al-Qur’an (Penerbit Galura Pase, Jakarta, 2001).
5. Nabi Muhammad dalam Weda, Purana, Bibel, dan Al-Qur’an (Penerbit Bale Kajian Al-Qur’an Pase, Jakarta, 2001).
6. Horizon Al-Qur’an: Membahas Tema-Tema Unggulan dalam Al-Qur’an, [Penerjemah dan Editor], (Penerbit Galura Pase, Jakarta, 2002).
7. Cakrawala Ilmu Dalam Al-Qur’an (Penerbit Pustaka Firdaus, Jakarta, 2002).
8. Membuka Gerbang Ijtihad: Perspektif Historis dan Sosiologis [Editor], (Penerbit YHAA, NAD, 2003).
9. Ijtihad Kontemporer dan Reformasi Hukum Islam dalam Perspektif Mahmud Syaltut [Editor], (Penerbit YHAA, NAD, 2003).
10. Aktualisasi Pesan Al-Qur’an dalam Bernegara (Penerbit Ihsan, Jakarta, 2003).
11. Fiqih Lelang [Editor], (Penerbit Kiswah, NAD, 2003).
12. Transaksi Ekonomi dalam Perspektif Hukum Islam dan Perdata [Editor], (Penerbit Kiswah, NAD, 2003).
13. Revitalisasi Syari’at Islam di Aceh: Problem, Solusi, dan Implementasi [Editor], (Penerbit Logos Wacana Ilmu, Jakarta, 2003).
14. Minuman Cinta: Menyelami Esensi Ajaran Tasawuf (Penerbit Paramarta, Jakarta, 2004).
15. Neraca Keadilan dalam Sistem Sosial, Ekonomi, dan Supremasi Hukum, [Editor], (Penerbit: Tajdidiyah, Jakarta, 2004).
16. Lingkaran Ilahi: Viabilitas dan Dinamika Kaum Sufi (dalam proses penerbitan).
17. Kunci Surga: Meneladani dan Menyingkap Rahasia Shalat Rasulullah SAW, [Editor] (Penerbit: Mihrab Saintifika, Jakarta, 2006).
18. Pencerahan Intelektual: Referensi Bagi Khatib, Penceramah, dan Da’i [Editor], (Penerbit: BRR dan BKPRMI NAD, 2007).
19. Manahil ‘Irfan fi ‘Ulum Al-Qur’an: Menyelami Lautan Ilmu-ilmu Al-Qur’an [Penerjemah], (Penerbit Gaya Media Pratama, Jakarta … ).
20. Ideas of Islamic Reform in Indonesia, forthcoming of publishing.
21. A. Hasjmy: Kajian Sosial Inteletual dan Pemikirannya tentang Politik Islam, UIN Jakarta, 2008.
22. “Islam in Aceh: Institutions, Scholarly Tradition, and Relations Between Ulama and Umara” dan “Applying Islamic Law (Syari’ah) in Aceh: A Perspective from Within” dalam Aceh: History, Politics, and Culture, edited by Arndt Graf, Susanne Schroter, and Edwin Wieringa, ISEAS Publishing, Singapore, 2010.
23. Wawasan Zakat: Paradigma Kontemporer (Penerbit: Taman Iskandar Muda [TIM], Jakarta, 2010).
24. Dan lain-lain.

E. Pengalaman Luar Negeri

1. Kunjungan dakwah ke negara-negara Asia Tenggara, Eropa: Nederland, Belgia, Perancis, London, Jerman, Swiss, dan Saudi Arabia, dan negara-negara lain (tahun 1994-1997).
2. Studi Komparatif tentang Dinamika Kehidupan Komunitas Muslim di Eropa tahun 1997-1998.
3. Aktivitas dakwah ke Indonesia Bagian Barat, Bagian Tengah, dan Bagian Timur.

F. Pengalaman Perlatihan

1. Perlatihan kepemimpinan di Paris, Perancis tahun 1996
2. Pelatihan Penelitian Ilmu-Ilmu Sosial, Grounded Research di Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh tahun 1997.
3. Tutor calon Juru Dakwah di Nanggroe Aceh Darussalam, pasca Tsunami, 2004 –2006.
4. Instruktur latihan spiritual Qalbun Salim di Riyadhus Shalihin Jakarta, 2006.
5. Tutor calon Khatib Yayasan Shabrun Jamil Jakarta tahun 2007.
6. Tutor calon Imam Masjid Yayasan Riyadhus Shalihin Jakarta, 2006-2007.


Jakarta, Agustus 2011

@personal.file

Rabu, 08 Juni 2011

KISI-KISI SOAL UAS TAFSIR-II

KISI-KISI SOAL UJIAN FINAL
MATA KULIAH : TAFSIR II
KODE/SKS : 4804/ 2 SKS
UNIT/PRODI : 3/TPA
DOSEN : DR. H. HASAN BASRI, MA
_________________________________________________________________________

SOAL-SOAL INTI MENCAKUP:

1. Tafsir ayat-ayat tentang tujuan, subjek, objek, materi, dan metode pendidikan.
2. Tafsir ayat-ayat tentang menjaga kelestarian lingkungan hidup.
3. Tafsir ayat-ayat tentang kewajiban belajar dan mengajar.
4. Tafsir ayat-ayat tentang kesetaraan pahala antara mukmin dan mukminat.
5. Tafsir ayat-ayat tentang hukuman bagi teroris
6. Tafsir ayat-ayat tentang etika berbusana.
7. Tafsir ayat-ayat tentang berbakti kepada kedua orang tua.
8. Tafsir ayat-ayat tentang toleransi terhadap agama-agama lain.
9. Tafsir ayat-ayat tentang kepemimpinan dan kriteria pemimpin.
10. Penyelesaian soal-soal menempuh manhaj tafsir sebagai berikut:

1) Tarjamah al-Ayat (ke dalam bahasa Indonesia)
2) Ma’na al-Mufradat (kata-kata tertentu dalam ayat tersebut).
3) Asbab al-Nuzul.
4) Tafsir al-Ayat (tulis teks ayat masing-masing).
5) Munasabah al-Ayat bi al-Ayat (tulis teks ayat).
6) Munasabah al-Ayat bi al-Hadits (tulis teks hadits).
7) Hikmah al-Tasyri’.
8) Kaitkan dengan nilai-nilai pendidikan.


Selamat belajar, semoga sukses!

KISI-KISI SOAL UAS MATERI PAI-1

KISI-KISI SOAL UJIAN FINAL
MATA KULIAH : MATERI PAI-1
KODE/SKS : 4807/ 2 SKS
UNIT/PRODI : 3/TPA
DOSEN : DR. H. HASAN BASRI, MA
_________________________________________________________________________

SOAL-SOAL INTI MENCAKUP:

1. Hukum tentang Wudhu’, Shalat, Zakat, Puasa, dan Haji/’Umrah.
2. Hukum tentang Qiradh, Mudharabah, Ijarah, Hiwalah, dan Dhaman.
3. Hukum tentang Musaqah, Muzara’ah, dan Mukhabarah.
4. Hukum tentang ‘Ariyah, Wadi’ah, dan Hadiyah.
5. Hukum tentang Hibah, Infaq, Wasiyat, dan Waqaf.
6. Hukum tentang Luqathah, Ji’alah, dan Dayn.
7. Hukum tentang Bank, Asuransi, Koperasi, dan Baitul Mal.
8. Hukum tentang ‘Aqiqah, Qurban, dan Khitan.

Catatan:
1) Jawaban ditopang dengan dalil-dalil baik dari ayat al-Qur’an maupun hadits Rasulullah.
2) Jelaskan juga relevansinya dengan nilai-nilai pendidikan Islam.



Selamat belajar, semoga sukses!

Selasa, 07 Juni 2011

KATOLIK DAN PROTESTAN: PERBEDAAN KEDUANYA

PERBEDAAN ANTARA KATOLIK DAN PROTESTAN

Ada beberapa perbedaan yang sangat penting antara Katolik dan Protestan. While there have been some attempts over the last several years to find common ground between the two groups, the fact is that the differences remain, and they are just as important today as they were at the beginning of the Protestant Reformation. Meskipun ada beberapa upaya selama beberapa tahun terakhir untuk menemukan kesamaan antara kedua kelompok, faktanya adalah bahwa perbedaan tetap, dan mereka sama pentingnya hari ini mereka pada awal Reformasi Protestan. Following is brief summary of some of the more important differences. Berikut adalah ringkasan singkat dari beberapa perbedaan yang lebih penting.

One of the first major differences between Catholicism and Protestantism is the issue of the sufficiency and authority of Scripture. Salah satu perbedaan utama pertama antara Katolik dan Protestan adalah masalah kecukupan dan otoritas Kitab Suci. Protestants believe that the Bible alone is the sole source of God's special revelation to mankind, and as such it teaches us all that is necessary for our salvation from sin. Protestan percaya bahwa Alkitab sendiri adalah satu-satunya sumber wahyu khusus Allah kepada umat manusia, dan karena itu mengajarkan kita semua yang diperlukan untuk keselamatan kita dari dosa. Protestants view the Bible as the standard by which all Christian behavior must be measured. Protestan melihat Alkitab sebagai standar yang semua perilaku Kristen harus diukur. This belief is commonly referred to as “Sola Scriptura” and is one of the “Five Solas” (sola being Latin for “alone”) that came out of the Protestant Reformation as summaries of some of the important differences between Catholics and Protestants. Kepercayaan ini sering disebut sebagai "Sola Scriptura" dan merupakan salah satu dari "Five Solas" (sola sedang Latin untuk "saja") yang keluar dari Reformasi Protestan sebagai ringkasan dari beberapa perbedaan penting antara Katolik dan Protestan.

While there are many verses in the Bible that establish its authority and its sufficiency for all matters of faith and practice, one of the clearest is 2 Timothy 3:16 where we see that “All Scripture is inspired by God and profitable for teaching, for reproof, for correction, for training in righteousness; that the man of God may be adequate, equipped for every good work.” Catholics on the other hand reject the doctrine of “Sola Scriptura” and do not believe that the Bible alone is sufficient. Meskipun ada banyak ayat dalam Alkitab yang membangun otoritas dan kecukupan untuk semua hal iman dan praktik, salah satu yang paling jelas adalah 2 Timotius 3:16 dimana kita melihat bahwa "Semua Kitab Suci diilhamkan Allah dan menguntungkan untuk mengajar, untuk teguran, untuk koreksi, untuk mendidik orang dalam kebenaran;. bahwa manusia Allah, mungkin cukup, dilengkapi untuk setiap pekerjaan yang baik "Katolik di sisi lain menolak doktrin" Sola Scriptura "dan tidak percaya bahwa Alkitab saja sudah cukup. They believe that both the Bible and sacred Roman Catholic tradition are equally binding upon the Christian. Mereka percaya bahwa baik Alkitab dan tradisi suci Roma Katolik adalah sama mengikat orang Kristen. Many Roman Catholics doctrines, such as purgatory, praying to the saints, worship or veneration of Mary, etc. have little or no basis at all in Scripture, but are based solely on Roman Catholic traditions. Banyak doktrin Katolik Roma, seperti api penyucian, berdoa untuk orang-orang kudus, pemujaan atau penghormatan Maria, dll memiliki dasar sedikit atau tidak sama sekali dalam Kitab Suci, namun hanya berdasarkan tradisi Katolik Roma. Essentially the Roman Catholic Church's denial of “Sola Scriptura” and their insistence that both the Bible and their “Sacred Tradition” are equal in authority undermines the sufficiency, authority and completeness of the Bible. Pada dasarnya penolakan Gereja Katolik Roma tentang "Sola Scriptura" dan desakan mereka bahwa baik Alkitab dan "Tradisi Suci" mereka adalah sama dalam otoritas merusak kecukupan, wewenang dan kelengkapan dari Alkitab. The view of Scripture is at the root of many of, if not all, the differences between Catholics and Protestants. Pandangan Kitab Suci adalah akar dari banyak, jika tidak semua, perbedaan antara Katolik dan Protestan.

Another major but closely related difference between Catholicism and Protestantism is over the office and authority of the Pope. Perbedaan utama lain tetapi terkait erat antara Katolik dan Protestan adalah atas kantor dan otoritas Paus. According to Catholicism the Pope is the “Vicar of Christ” (a vicar is a substitute), and takes the place of Jesus as the visible head of the Church. Menurut Katolik Paus adalah "Wakil Kristus" (pendeta adalah pengganti), dan mengambil tempat Yesus sebagai kepala Gereja terlihat. As such he has the ability to speak “ex cathedra” (with authority on matters of faith and practice), and when he does so his teachings are considered infallible and binding upon all Christians. Karena itu ia memiliki kemampuan untuk berbicara "ex cathedra" (dengan otoritas dalam hal iman dan praktik), dan ketika ia melakukannya ajarannya dianggap sempurna dan mengikat semua orang Kristen. On the other hand, Protestants believe that no human being is infallible, and that Christ alone is the head of the church. Di sisi lain, Protestan percaya bahwa tidak ada manusia yang sempurna, dan bahwa Kristus sendiri adalah kepala gereja. Catholics rely on apostolic succession as a way of trying to establishing the Pope's authority. Katolik mengandalkan suksesi apostolik sebagai cara untuk mencoba mendirikan otoritas Paus. But Protestants believe that the church's authority does not come from apostolic succession, but instead is derived from the Word of God. Tapi Protestan percaya bahwa otoritas gereja tidak datang dari suksesi apostolik, tetapi berasal dari Firman Allah. Spiritual power and authority does not rest in the hands of a mere man, but in the very Word of God recorded in Scripture. Spiritual kekuasaan dan kewenangan tidak beristirahat di tangan seorang manusia biasa, tetapi dalam Firman Allah yang tercatat dalam Kitab Suci. While Catholicism teaches that only the Catholic Church can properly and correctly interpret the Bible, Protestants believe that the Bible teaches that God sent the Holy Spirit to indwell all born again believers, enabling all believers to understand the message of the Bible. Sementara Katolik mengajarkan bahwa hanya Gereja Katolik dapat dengan baik dan benar menafsirkan Alkitab, Protestan percaya bahwa Alkitab mengajarkan bahwa Allah mengutus Roh Kudus untuk tetap ada semua orang percaya lagi lahir, memungkinkan semua orang percaya untuk memahami pesan dari Alkitab.

This is clearly seen in passages such as John 14:16-17: “I will ask the Father, and He will give you another Helper, that He may be with you forever; that is the Spirit of truth, whom the world cannot receive, because it does not see Him or know Him, but you know Him because He abides with you and will be in you.” (See also John 14:26 and 1 John 2:27). Hal ini jelas terlihat dalam bagian-bagian seperti Yohanes 14:16-17: "Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan Penolong yang lain, bahwa Dia mungkin dengan Anda selamanya, yaitu Roh Kebenaran, yang dunia tidak dapat menerima , karena tidak melihat-Nya atau mengenal-Nya, tapi kau tahu Dia karena Dia mematuhi dengan Anda dan akan ada di dalam kamu ". (Lihat juga Yohanes 14:26 dan 1 Yohanes 2:27). While Catholicism teaches that only the Roman Catholic Church has the authority and power to interpret the Bible, Protestantism acknowledges the biblical doctrine of the priesthood of all believers, and that individual Christians can trust the Holy Spirit for guidance in reading and interpreting the Bible for themselves. Sementara Katolik hanya mengajarkan bahwa Gereja Katolik Roma memiliki kewenangan dan kekuasaan untuk menafsirkan Alkitab, Protestan mengakui doktrin alkitabiah imamat semua orang percaya, dan bahwa orang Kristen individu dapat mempercayai Roh Kudus untuk bimbingan dalam membaca dan menafsirkan Alkitab sendiri .

A third major difference between Catholicism and Protestantism is how one is saved. Perbedaan utama ketiga antara Katolik dan Protestan adalah bagaimana seseorang disimpan. Another of the “Five Solas” of the reformation was “Sola Fide” (faith alone), which affirms the biblical doctrine of justification by grace alone through faith alone because of Christ alone (Ephesians 2:8-10). Lain dari "Lima Solas" reformasi itu "Sola Fide" (iman saja), yang menegaskan doktrin Alkitab tentang pembenaran oleh anugerah melalui iman saja karena Kristus sendiri (Efesus 2:8-10). However, according to Roman Catholicism, man cannot be saved by faith alone in Christ alone. Namun, menurut Roma Katolik, manusia tidak dapat diselamatkan oleh iman dalam Kristus saja. They teach that the Christian must rely on faith plus “meritorious works” in order to be saved. Mereka mengajarkan bahwa orang Kristen harus bergantung pada iman ditambah "bekerja berjasa" untuk diselamatkan. Essential to the Roman Catholic doctrine of salvation are the Seven Sacraments, which are: baptism, confirmation, the Eucharist, Penance, anointing of the sick, Holy Orders, and matrimony. Penting untuk doktrin Katolik Roma adalah Sakramen keselamatan Tujuh, yaitu: pembaptisan, konfirmasi, Ekaristi, Tobat, Pengurapan orang sakit, Order Kudus, dan perkawinan. Protestants believe that on the basis of faith in Christ alone, believers are justified by God as all their sins are paid for by Christ on the cross and His righteousness is imputed to them. Protestan percaya bahwa atas dasar iman dalam Kristus saja, orang percaya dibenarkan oleh Allah karena semua dosa mereka dibayar oleh Kristus di kayu salib dan kebenaran-Nya diperhitungkan kepada mereka. Catholics on the other hand believe that Christ's righteousness is imparted to the believer by “grace through faith,” but in itself is not sufficient to justify the believer. Katolik di sisi lain percaya bahwa Kristus adalah kebenaran disampaikan untuk percaya dengan "kasih karunia melalui iman," tetapi dalam dirinya sendiri tidak cukup untuk membenarkan orang percaya. The believer must “supplement” the righteousness of Christ imparted to him with meritorious works. Orang percaya harus "suplemen" kebenaran Kristus mengajarkan kepadanya dengan karya-karya berjasa.

Catholics and Protestants also disagree on what it means to be justified before God. Katolik dan Protestan juga tidak setuju pada apa artinya dibenarkan di hadapan Allah. To the Catholic, justification involves being made righteous and holy. Untuk Katolik, pembenaran melibatkan dibuat benar dan suci. They believe that faith in Christ is only the beginning of salvation, and that the individual must build upon that with good works because “man has to merit God's grace of justification and eternal salvation.” Of course this view of justification contradicts the clear teaching of Scripture in passages such as Romans 4:1-12; Titus 3:3-7, as well as many others. Mereka percaya bahwa iman dalam Kristus adalah hanya awal keselamatan, dan bahwa individu harus membangun atas bahwa dengan perbuatan baik karena Tentu saja "manusia untuk mendapat rahmat Allah pembenaran dan keselamatan kekal." Pandangan pembenaran bertentangan dengan ajaran yang jelas Alkitab dalam bagian seperti Roma 4:1-12; Titus 3:3-7, serta banyak lainnya. On the other hand, Protestants distinguish between the one time act of justification (when we are declared righteous and holy by God based on our faith in Christ's atonement on the cross), and sanctification (the ongoing process of being made righteous that continues throughout our lives on earth.) While Protestants recognize that works are important, they believe they are the result or fruit of salvation, but never the means to it. Di sisi lain, Protestan membedakan antara tindakan saat salah satu pembenaran (ketika kita dinyatakan benar dan suci oleh Allah berdasarkan iman kita di dalam penebusan Kristus di kayu salib), dan pengudusan (proses berkelanjutan yang dibuat benar yang terus sepanjang kita hidup di bumi) Sementara Protestan. mengakui bahwa karya yang penting, mereka percaya mereka adalah hasil atau buah dari keselamatan, tetapi tidak pernah sarana untuk itu. Catholics blend justification and sanctification together into one ongoing process, which leads to confusion about how one is saved. Campuran Katolik pembenaran dan pengudusan bersama menjadi satu proses yang terus berjalan, yang menyebabkan kebingungan tentang bagaimana seseorang disimpan.

A fourth major difference between Catholics and Protestants has to do with what happens after men die. Perbedaan utama keempat antara Katolik dan Protestan ada hubungannya dengan apa yang terjadi setelah orang mati. While both believe that unbelievers will spend eternity in hell, there is significant and important differences as to what happens to believers. Sementara kedua percaya bahwa orang-orang kafir akan menghabiskan kekekalan di neraka, ada perbedaan yang signifikan dan penting untuk apa yang terjadi kepada orang percaya. From their church traditions and their reliance of non-canonical books, the Catholics have developed the doctrine of purgatory. Dari tradisi gereja mereka dan ketergantungan mereka buku non-kanonik, orang Katolik telah mengembangkan doktrin api penyucian. Purgatory, according to the Catholic Encyclopedia, is a “place or condition of temporal punishment for those who, departing this life in God's grace are, not entirely free from venial faults, or have not fully paid the satisfaction due to their transgressions.” On the other hand, Protestants believe that because we are justified by faith in Christ alone, and that Christ's righteousness is imputed to us – when we die we will go straight to heaven to be in the presence of the Lord (Corinthians 5:6-10 and Philippians 1:23). Api Penyucian, menurut Ensiklopedia Katolik, adalah "tempat atau kondisi hukuman sementara bagi mereka yang, berangkat ini hidup dalam kasih karunia Tuhan itu, tidak sepenuhnya bebas dari kesalahan ringan, atau belum dilunasi kepuasan karena pelanggaran mereka." Pada sisi lain, Protestan percaya bahwa karena kita dibenarkan oleh iman dalam Kristus saja, dan bahwa Kristus adalah kebenaran diperhitungkan kepada kita - ketika kita mati kita akan langsung ke surga untuk berada dalam hadirat Tuhan (Korintus 5:6-10 dan Filipi 1:23).

Yet even more disturbing about the Catholic doctrine of purgatory is the fact that they believe that man must or even can pay or make satisfaction for his own sins. Namun bahkan lebih mengganggu tentang doktrin Katolik tentang api penyucian adalah kenyataan bahwa mereka percaya bahwa manusia harus atau bahkan bisa membayar atau membuat kepuasan bagi dosa-dosanya sendiri. This along with their misunderstanding of what the Bible teaches about how man is justified before God, results in a low view of the sufficiency and efficiency of Christ's atonement on the cross. Ini bersama dengan mereka kesalahpahaman tentang apa yang diajarkan Alkitab tentang bagaimana manusia dibenarkan di hadapan Allah, hasil dalam tampilan rendah kecukupan dan efisiensi penebusan Kristus di kayu salib. Simply put, the Roman Catholic viewpoint on salvation implies that Christ's atonement on the cross was not sufficient payment for the sins of those who believe in Him, and that even a believer must atone or pay for his own sins, either through acts of penance, or time in purgatory. Sederhananya, sudut pandang Katolik Roma tentang keselamatan menyiratkan bahwa penebusan Kristus di salib tidak pembayaran cukup untuk dosa-dosa mereka yang percaya kepada-Nya, dan bahkan orang percaya harus menebus atau membayar dosa-dosa sendiri, baik melalui tindakan penebusan dosa, atau waktu di api penyucian. Yet the Bible teaches over and over again that it is Christ's death alone that can satisfy or propitiate God's wrath against sinners (Romans 3:25; Hebrews 2:17; 1 John 2:2; 1 John 4:10). Namun Alkitab mengajarkan lagi dan lagi bahwa itu adalah kematian Kristus saja yang dapat memuaskan atau mendamaikan murka Allah terhadap orang-orang berdosa (Roma 3:25; Ibrani 2:17; 1 Yohanes 2:2; 1 Yohanes 4:10). Our works of righteousness cannot add to what Christ has already accomplished. Perbuatan kita kebenaran tidak dapat menambah apa yang Kristus telah dicapai.

While there are numerous other differences between what Catholics and Protestants believe, these four should be adequate to establish that there are serious differences between the two. Walaupun ada banyak perbedaan lain antara apa yang Katolik dan Protestan percaya, keempat harus memadai untuk menetapkan bahwa ada perbedaan serius antara keduanya. In much the same way as the Judiziers (Jews who said that Gentile Christians had to obey the Old Testament law to be saved) that Paul wrote about in Galatians, Catholics, by making works necessary for one to be justified by God, end up with a completely different gospel. Dalam banyak cara yang sama seperti Judiziers (orang-orang Yahudi yang mengatakan bahwa orang Kristen bukan Yahudi harus mematuhi hukum Perjanjian Lama yang akan disimpan) bahwa Paulus menulis tentang dalam Galatia, Katolik, dengan membuat karya yang diperlukan untuk satu yang akan dibenarkan oleh Allah, berakhir dengan suatu injil yang sama sekali berbeda. The differences between Catholicism and evangelical Protestants are important and significant. Perbedaan antara Katolik dan Protestan evangelis adalah penting dan signifikan.

It is our prayer that God will open up the eyes of anyone reading this article who is putting their faith or trust in the teachings of the Catholic Church. Adalah doa kami bahwa Allah akan membuka mata orang membaca artikel ini yang menempatkan iman atau kepercayaan dalam ajaran Gereja Katolik. It is our hope that everyone will understand and believe that their “works of righteousness' cannot justify them, or sanctify them (Isaiah 64:6). Ini merupakan harapan kami bahwa setiap orang akan mengerti dan percaya bahwa "mereka karya kebenaran 'tidak bisa membenarkan mereka, atau menguduskan mereka (Yesaya 64:6). It is our prayer that all will instead put their faith solely in the fact that we are “justified as a gift by His grace through the redemption which is in Christ Jesus, whom God displayed as a propitiation in His blood through faith.” (Romans 3:24-25). Adalah doa kami bahwa semua bukannya akan menempatkan iman mereka semata-mata pada kenyataan bahwa kita ("dibenarkan sebagai hadiah oleh kasih karunia-Nya melalui penebusan dalam Kristus Yesus, Tuhan yang ditampilkan sebagai pendamaian dalam darah-Nya melalui iman." Roma 3:24-25). God saves us, “not on the basis of deeds which we have done in righteousness, but according to His mercy, by the washing of regeneration and renewing by the Holy Spirit, whom He poured out upon us richly through Jesus Christ our Savior, so that being justified by His grace we would be made heirs according to the hope of eternal life” (Titus 3:5-7). Tuhan menyelamatkan kita, "bukan berdasarkan perbuatan yang telah kita lakukan dalam kebenaran, tetapi menurut rahmat-Nya, oleh permandian kelahiran kembali dan pembaharuan oleh Roh Kudus, yang Ia dicurahkan ke atas kita kaya melalui Yesus Kristus Juruselamat kita, sehingga bahwa yang dibenarkan oleh kasih karunia-Nya kita akan dibuat ahli waris sesuai dengan harapan hidup yang kekal "(Titus 3:5-7).

Recommended Resource: Roman Catholics and Evangelicals: Agreements and Differences by Norm Geisler . Fitur Sumber: Roma Katolik dan Protestan: Perjanjian dan Perbedaan oleh Norm Geisler .

KRISTEN PROTESTAN: POKOK AJARANNYA

AJARAN KRISTEN PROTESTAN: WAWASAN KRISTOLOGI

Ini hanya sekedar untuk diketahui; bukan untuk diyakini. Karena, semua yang disebut di bawah ini adalah bentuk rekayasa manusia. Tulisan ini disuguhkan hanya sebagai pengetahuan atau wawasan saja tentang agama Kristen dan keyakinan para penganutnya.

1. Tuhan dan Guru kita YESUS KRISTUS, ketika Ia mengucapkan "Bertobatlah," dan seterusnya, menyatakan bahwa seluruh hidup orang-orang yang percaya harus diwarnai dengan pertobatan.

2. Kata ini tidak boleh dimengerti mengacu kepada hukuman sakramental; maksudnya, berkaitan dengan proses pengakuan dan pelepasan (dosa), yang diberikan oleh imam-imam yang dilakukan di bawah pelayanan imam-imam.

3. Dan, pertobatan tidak hanya mengacu pada penyesalan batiniah; tidak, penyesalan batiniah semacam itu tidak ada artinya, kecuali secara lahiriah menghasilkan pendisiplinan diri terhadap keinginan daging.

4. Jadi, hukuman itu terus berlanjut selama ada kebencian pada diri sendiri - maksudnya, penyesalan batin yang sejati berlanjut: yaitu, sampai kita masuk ke dalam kerajaan surga.

5. Paus tidak memiliki kekuatan maupun kuasa untuk mengampuni kesalahan apa pun, kecuali yang telah ia diberikan dengan otoritasnya sendiri, atau oleh peraturan.

6. Paus tidak memiliki kuasa untuk mengampuni dosa apa pun, kecuali dengan menyatakan dan menjaminnya te1ah diampuni Allah; atau setidaknya ia dapat memberikan pengampunan pada kasus-kasus yang menjadi tanggung jawabnya, da1am kasus tersebut, jika kuasanya diremehkan, kesalahan akan tetap ada.

7. Allah tidak pernah mengampuni dosa apa pun, tanpa pada saat yang sama Dia menundukkan diri manusia itu, merendahkan diri da1am sega1a sesuatu, kepada otoritas imam, wakilnya.

8. Peraturan pengakuan dosa hanya dikenakan pada orang yang hidup dan tidak seharusnya dikenakan pada orang yang mati; menurut peraturan tersebut.

9. Oleh karena itu ROH KUDUS berkarya da1am diri Paus me1akukan hal yang baik bagi kita, sejauh da1am keputusannya, Paus se1a1u membuat perkecualian terhadap aturan ten tang kematian dan nasib seseorang.

10. Imam-imam bertindak salah dan tanpa pengetahuan,jika dalam kasus orang yang sekarat, mengganti hukuman kanonik dengan api penyucian.

11. Benih ilalang tentang mengubah hukuman kanonik menjadi hukuman di api penyucian tampaknya tentu saja telah ditaburkan sementara para uskup tertidur.

12. Pada mulanya, hukuman kanonik dikenakan bukan sesudah, melainkan sebe1um pengampunan, sebagai ujian untuk pertobatan mendalam yang sejati.

13. Orang yang sekarat melunasi semua hukuman dengan kematian, dianggap sudah mati sesuai hukum kanon dan mendapat hak dilepaskan dari hukum kanon.

14. Kebaikan atau kasih yang tidak sempurna dari orang yang sekarat pasti menyebabkan ketakutan yang besar; dan makin sedikit kebaikan atau kasihnya, makin besar ketakutan yang diakibatkannya.

15. Rasa takut dan ngeri tersebut sudah cukup bagi dirinya sendiri, tanpa berbicara hal-hal lain, tanpa ditambah penderitaan di api penyucian karena hal itu sangat de kat dengan kengerian keputusasaan.

16. Neraka, api penyucian, dan surga tampak berbeda seperti halnya keputusasaan, hampir putus asa, dan kedamaian pikiran itu berbeda.

17. Jiwa da1am api penyucian, tampaknya harus seperti ini: saat kengerian menghilang, kasih meningkat.

18. Namun, hal itu tampaknya tidak terbukti dengan penalaran apa pun atau ayat Alkitab mana pun, api penyucian berada di luar kebaikan seseorang atau meningkatnya kasih.

19. Hal itu juga tidak terbukti; bahwa jiwa dalam api penyucian yakin dan mantap dengan berkat mereka sendiri; mereka semua, bahkan jika kita bisa sangat yakin dengan hal tersebut.

20. Oleh karena itu Paus, ketika ia berbicara ten tang pengampunan sepenuhnya dari semua hukuman, itu bukan sekadar bermakna semua dosa, melainkan hanya hukuman yang ia jatuhkan sendiri.

21. Jadi, para pengkhotbah pengampunan dosa, yang berkata bahwa dengan surat pengampunan dosa dari Paus, seseorang dibebaskan dan diselamatkan dari semua hukuman, melakukan kesalahan.

22. Sebab sesungguhnya ia tidak menghapuskan hukuman, yang harus mereka bayar dalam kehidupan sesuai dengan peraturan, bagi jiwa-jiwa di api penyucian.

23. Jika pengampunan sepenuhnya bagi semua hukuman bisa diberikan kepada seseorang, sudah tentu tidak akan diberikan kepada seorang pun kecuali orang yang paling sempurna - yaitu, kepada sangat sedikit orang.

24. Oleh karena itu sebagian besar orang pasti tertipu dengan janji pembebasan dari hukuman yang bersifat tidak pandang bulu dan sangat manis itu.

25. Kekuasaan seperti itu dimiliki Paus atas api penyucian secara umum, seperti halnya dimiliki setiap uskup di keuskupannya dan setiap imam di jemaatnya sendiri, secara khusus.

26. Paus bertindak dengan benar dengan memberikan pengampunan dosa kepada jiwa-jiwa, bukan dengan kekuasaan kunci-kunci (yang tak ada gunanya dalam hal ini), meLainkan dengan doa syafaat.

27. Orang yang berkata bahwa jiwa seseorang terlepas dari api penyucian segera setelah uang dimasukkan ke dalam peti yang menimbulkan bunyi gemerencing, berkhotbah dengan gila.

28. Sudah tentu, ketika uang yang dimasukkan dalam peti menimbulkan bunyi gemerencing, ketamakan, dan keuntungan mungkin meningkat, tetapi doa syafaat gereja tergantung pada kehendak Allah semata-mata.

29. Siapa tahu apakah semua jiwa di api penyucian ingin dibebaskan darinya atau tidak, sesuai dengan cerita yang dikisahkan tentang Santo Severinus dan Paschal?

30. Tidak ada seorang pun yang yakin tentang realita perasaan berdosanya sendiri, terlebih-lebih pencapaian pengampunan dosa seluruhnya.

31. Seperti halnya petobat sejati itu jarang, demikian juga orang yang sungguh-sungguh membeli surat pengampunan dosa itu jarang - maksudnya, sangat jarang.

32. Orang yang percaya bahwa, melalui surat pengampunan dosa, mereka dijamin mendapatkan keselamatan mereka, akan dihukum secara kekal bersama dengan guru-guru mereka.

33. Kita harus secara khusus berhati-hati terhadap orang yang berkata bahwa surat pengampunan dari Paus ini merupakan karunia Allah yang tak ternilai harganya, yang menyebabkan seseorang diperdamaikan dengan Allah.

34. Sebab kasih karunia yang disalurkan melalui pengampunan ini hanya berkaitan dengan hukuman untuk memenuhi hal-hal yang bersifat sakramen, yang ditentukan oleh manusia.

35. Orang yang mengajar bahwa penyesalan yang mendalam itu tidak diperlukan oleh orang-orang yang membeli jiwa-jiwa keluar dari api penyucian atau membeli lisensi pengakuan, tidak mengkhotbahkan doktrin Kristen.

36. Setiap orang Kristen yang merasakan penyesalan yang sejati akan mendapatkan pengampunan dosa seluruhnya yang sejati dari penderitaan dan rasa bersalah, bahkan meskipun tanpa surat pengampunan dosa.

37. Setiap orang Kristen sejati, entah yang hidup atau yang mati, mendapatkan bagian dalam semua berkat KRISTUS dan gereja yang diberikan kepadanya oleh Allah meskipun tanpa surat pengampunan dosa.

38. Namun, pengampunan dosa, yang dilakukan oleh Paus, tidak boleh dipandang rendah dengan cara apa pun sebab pengampunan, seperti saya katakan, merupakan pernyataan pengampunan dosa dari Allah.

39. Menekankan dampak pengampunan dosa yang besar dan pada saat yang sama menekankan pentingnya penyesalan yang sejati di mata orang-orang, merupakan hal yang paling sulit, bahkan juga untuk teolog yang paling terpelajar sekalipun.

40. Penyesalan yang sejati mendambakan dan mencintai hukuman, sementara hadiah pengampunan dosa menjadikannya lega dan membuat manusia membencinya, atau paling tidak memberikan kesempatan bagi mereka untuk membencinya.

41. Pengampunan dosa apostolikharus dinyatakan dengan penuh hati-hati,jika tidak, orang-orang secara salah akan menduga hal itu diletakkan pada perbuatan baik kasih lainnya.

42. Orang-orang Kristen harus diajar bahwa Paus tidak pernah berpikir bahwa pembelian surat pengampunan dosa dalam cara apa pun bisa dibandingkan dengan karya kasih karunia.

43. Orang-orang Kristen harus diajar bahwa orang yang memberi kepada orang miskin, atau memberi pinjaman kepada orang yang kekurangan, berbuat lebih baik daripada jika ia membeli surat pengampunan dosa.

44. Karena, me1alui kasih, kasih meningkat, dan manusia menjadi lebih baik; sementara melalui surat pengampunan dosa, ia tidak menjadi lebih baik, tetapi hanya lebih bebas dari hukuman.

45. Orang-orang Kristen harus diajar bahwa orang yang memandang seseorang yang kekurangan dan melewatinya, memberikan uang untuk mendapatkan pengampunan dosa, tidak sedang membeli surat pengampunan dosa dari Paus untuk dirinya sendiri, tetapi murka Allah.

46. Orang-orang Kristen harus diajar bahwa, kecuali mereka memiliki kekayaan yang berlimpah, mereka terikat untuk melakukan hal yang perlu untuk dipakai bagi keperluan rumah tangga mereka sendiri dan dengan cara apa pun tidak boleh menghamburkannya untuk mendapatkan surat pengampunan.

47. Orang-orang Kristen harus diajar bahwa, meskipun mereka bebas untuk membeli surat pengampunan dosa, mereka tidak diwajibkan untuk melakukannya.

48. Orang-orang Kristen harus diajar bahwa Paus, dalam memberikan pengampunan, memiliki kebutuhan lebih banyak dan keinginan lebih banyak agar doa yang tekun dinaikkan baginya, daripada uang yang sudah siap untuk dibayarkan.

49. Orang-orang Kristen harus diajar bahwa pengampunan dari Paus itu berguna,jika mereka tidak meletakkan kepercayaan mereka penyucian; tetapi paling berbahaya, jika melaluinya mereka kehilangan rasa takut mereka kepada Allah.

50. Orang-orang Kristen harus diajar bahwa,jika Paus mengetahui tuntutan para pengkhotbah pengampunan dosa, ia akan lebih menyukai jika Basilika St. Petrus dibakar sampai menjadi abu, daripada dibangun dengan kulit, daging, dan tulang domba-dombanya.

51. Orang-orang Kristen harus diajar bahwa, seperti halnya merupakan kewajiban, demikian juga itu merupakan harapan Paus yang jika perlu menjual Basilika St. Petrus dan memberikan uangnya sendiri kepada banyak orang, yang darinya para pengkhotbah pengampunan dosa menarik uang.

52. Sia-sialah harapan untuk mendapatkan keselamatan melalui surat-surat pengampunan dosa, bahkan sekalipun itu komisaris, tidak, bahkan Paus sendiri - harus menjanjikan jiwanya sendiri bagi mereka.

53. Orang yang, demi memberitakan pengampunan dosa, mengutuk firrnan Allah untuk meredakan ketenangan di gereja lainnya, adalah musuh KRISTUS dan Paus.

54. Kesalahan dilakukan terhadap firman Allah jika, dalam khotbah yang sama, waktu yang sama atau lebih lama dihabiskan untuk membahas surat pengampunan daripada untuk membahas firman Allah.

55. Menurut pikiran Paus jika surat pengampunan, yang merupakan masalah yang sangat kecil, dirayakan dengan satu bel, satu prosesi, dan satu seremoni; Injil, yang merupakan masalah yang sangat besar, seharusnya diberitakan dengan ratusan bel, ratusan prosesi, dan ratusan seremoni.

56. Kekayaan gereja yang menyebabkan Paus mengeluarkan surat pengampunan dosa, tidak cukup didiskusikan atau dikenal di antara umat KRISTUS.

57. Tampak jelas bahwa kekayaan tersebut bukanlah kekayaan semen tara; sebab kekayaan tersebut tidak untuk dibagikan secara gratis, tetapi hanya ditimbun oleh banyak pengkhotbah surat pengampunan dosa.

58. Kekayaan itu juga bukan kebaikan KRISTUS dan para Rasul; sebab tanpa peran Paus, kebaikan selalu menghasilkan kasih karunia kepada manusia rohani; dan salib, kematian, dan neraka bagi manusia lahiriah.
59. St. Lawrence berkata bahwa harta benda gereja adalah orang-orang miskin di gereja, tetapi ia berbicara menurut penggunaan kata itu pada zamannya.

60. Kami tidak tergesa-gesa berbicara jika kami berkata bahwa kunci gereja, yang diserahkan melalui kebaikan KRISTUS, adalah kekayaan itu.
61. Sangat jelas bahwa kuasa Paus pada hakikatnya sudah memadai untuk mengampuni hukuman dan kasus-kasus yang khusus diberikan padanya.

62. Kekayaan gereja yang sejati adalah Injil Kudus dari kemuliaan dan kasih karunia Allah.

63. Namun, kekayaan itu paling dibenci karena membuat orang yang pertama menjadi yang terkemudian.

64. Sementara kekayaan surat pengampunan dosa paling diterima karena membuat yang terakhir menjadi yang pertama.

65. Oleh karena itu kekayaan Injil adalah jala, yang pada mulanya digunakan untuk menjala orang kaya.

66. Kekayaan surat pengampunan dosa adalah jala yang sekarang digunakan untuk menjala kekayaan orang.

67. Surat pengampunan dosa, yang dipromosikan secara jelas oleh para pengkhotbah sebagai kasih karunia terbesar, dipandang sungguh-sungguh seperti itu sepanjang berkaitan dengan meningkatnya keuntungan.

68. Namun, dalam kenyataan, surat itu tidak berarti apa-apa jika dibandingkan dengan kasih karunia Allah dan kesalehan karena salib.

69. Uskup dan imam terikat untuk menerima komisaris kepausan yang mengurusi surat pengampunan dengan segala kehormatannya.

70. Namun, mereka masih terikat untuk melihatnya dengan segenap mata mereka dan memerhatikan dengan segenap telinga mereka supaya orang-orang ini tidak mengkhotbahkan keinginan mereka sendiri, namun mengkhotbahkan apa yang diperintahkan oleh Paus.

71. Biarlah orang yang berbicara menentang kebenaran surat pengampunan dosa Paus terkucil dan terkutuk.

72. Namun, pada sisi lain, orang yang mengeluarkan segenap kemampuannya untuk menentang hawa nafsu dan penye1ewengan kebebasan para pengkhotbah pengampunan, biarlah ia diberkati.

73. Seperti halnya Paus secara adil menghardik orang yang menggunakan berbagai cara untuk merusak perdagangan surat pengampunan.

74. Terlebih-lebih jika ia menghardik orang yang, dengan dalih surat pengampunan, menggunakannya sebagai alasan untuk merusak kasih kudus dan kebenaran.

75. Berpikir bahwa sur at pengampunan Paus memiliki kuasa sedemikian sehingga mereka bisa membebaskan manusia bahkan jika - meskipun itu tidak mungkin - ia telah bersalah kepada Bunda Allah, merupakan kegilaan.

76. Sebaliknya, kami meneguhkan bahwa surat pengampunan Paus tidak bisa menghapuskan dosa paling remeh sekalipun, sepanjang hal itu terkait dengan kesalahannya.

77. Ungkapan yang mengatakan bahwa seandainya St. Petrus menjadi Paus sekarang, ia tidak bisa memberikan kasih karunia yang lebih besar, merupakan penghujatan kepada St. Petrus dan Paus.

78. Kami sebaliknya meneguhkan bahwa Paus saat ini atau Paus lain mana pun memiliki kasih karunia yang lebih besar yang dapat digunakan menurut kehendaknya - yaitu, InjiI, kuasa, karunia kesembuhan, dan sebagaimana tertulis (1 Korintus XII.9.)

79. Mengatakan bahwa salib yang dihiasi panji-panji kepausan merniliki kuasa yang sama dengan salib KRISTUS, merupakan penghujatan.

80. Uskup, imam, dan teolog yang mengizinkan khotbah semacam itu beredar di antara umat, harus memberikan pertanggung-jawaban.

81. Khotbah mengenai surat pengampunan dosa yang tidak terkontrol ini bukanlah hal yang mudah, bahkan juga bagi orang terpelajar, tidak bisa menyelamatkan Paus dari fitnah, atau, dalam semua peristiwa, pertanyaan kritis kaumawam.

82. Misalnya: "Mengapa Paus tidak mengosongkan api penyucian demi kasih yang paling kudus, dan kebutuhan jiwa yang mendesak - ini menjadi yang paling benar dari semua alasan - jika ia menebus jumlah jiwa yang tidak terbatas demi hal yang paling hina, uang, untuk digunakan membangun Basilika - ini menjadi alasan yang paling sepele?"

83. Sekali lagi: "Mengapa misa penguburan dan misa peringatan hari kematian masih berlanjut, dan mengapa Paus tidak mengembalikan, atau mengizinkan penarikan dana yang diwariskan untuk tujuan ini; karena hal ini merupakan kesalahan untuk berdoa bagi orang-orang yang sudah ditebus?"

84. Sekali lagi: "Apakah karena kesalehan yang baru kepada Allah dan Paus, maksudnya, demi uang, pejabat gereja mengizinkan orang yang tidak beriman dan musuh Allah untuk menebus jiwa-jiwa yang saleh dan mengasihi Allah dari api pencucian, namun tidak menebus jiwa yang saleh dan terkasih itu, berdasarkan kasih yang cuma-cuma, demi kebutuhannya jiwa-jiwa itu sendiri?"

85. Sekali lagi: "Mengapa peraturan tentang penyesalan dosa, yang sudah lama dihapuskan dan mati dalam kenyataannya karena tidak digunakan, sekarang dipatuhi lagi dengan memberikan surat pengampunan dosa, seolah-olah peraturan-peraturan tersebut masih hidup dan berlaku?"

86. Sekali lagi: "Mengapa Paus, yang kekayaannya saat ini jauh lebih banyak daripada orang yang paling kaya di antara orang kaya, tidak membangun Basilika St. Petrus dengan uangnya sendiri, sebaliknya dengan uang dari. orang-orang percaya yang miskin?"

87. Sekali lagi: "Apa yang diampuni at au dianugerahkan Paus kepada orang-orang, yang dengan penyesalan yang dalam dan sempurna, merniliki hak untuk mendapatkan pengampunan dan berkat yang sempurna?

88. Sekali lagi: "Berkat yang lebih besar apakah yang akan diterima gereja jika Paus, tidak satu kali, seperti yang ia lakukan sekarang, memberikan peng¬ampunan dosa dan berkat seratus kali sehari kepada setiap orang yang setia dalam iman?"

89. Oleh karen a keselamatan jiwa, bukannya uang, yang dicari Paus melalui surat pengampunannya, mengapa ia menunda surat-surat dan pengampunan dosa yang diberikan sejak lama karen a keduanya sama-sama manjur?

90. Untuk menindas keberatan dan argumen kaum awam dengan kekuatan semata-mata dan tidak menyelesaikannya dengan memberikan penjelasan, berarti memberi kesempatan kepada gereja dan Paus untuk dicemooh musuh-rnusuh mereka dan membuat orang-orang Kristen tidak senang.

91. jika, kemudian, pengampunan dikhotbahkan sesuai semangat dan pikiran Paus, sernua pertanyaan ini akan diselesaikan dengan mudah - tidak, bahkan tidak akan ada.

92. Jadi, menyingkirlah, semua nabi yang berkata kepada umat KRISTUS, "Damai, damai," dan tidak ada damai!

93. Diberkatilah semua nabi yang berkata kepada umat KRISTUS, "Salib, salib," dan tidak ada salib!

94. Orang-orang Kristen harus dinasihati untuk setia mengikuti KRISTUS Sang Kepala mereka melalui penderitaan, kematian, dan neraka.

95. Dan dengan demikian yakin untuk memasuki surga melalui penganiayaan, bukannya melalui damai sejahtera yang palsu.