DR. H. Hasan Basri, MA
FAKTOR DAN PAHAM PERUSAK AQIDAH
Aqidah seseorang dapat terkontaminasi oleh berbagai paham dan kepercayaan. Dan bahkan, kepercayaan dan pengkultusan kepada selain Allah dapat merusak aqidah. Berikut akan dijelaskan secara ringkas (snapshot) tentang faktor-faktor perusak aqidah, paham yang menyimpang dari aqidah dan cara memantapkan aqidah:
• Faktor Perusak Aqidah
1) Tawakkal kepada Selain Allah (Al-Maidah/5: 23).
2) Tidak Mengakui Nikmat (Lahir dan Batin) Anugerah Allah (Luqman/31: 20).
3) Beramal dengan Tujuan Selain Allah (Al-An’am/6: 162-163).
4) Tidak Menetapkan Hukum Berdasarkan Kitabullah (Al-Maidah/5: 44, 45, 47, 49, dan 50).
5) Taat Secara Mutlak kepada Selain Allah dan Rasul-Nya (Asy-Syu’ara’/26: 151-152).
6) Murtad atau Mencari Agama Lain, selain Islam (Ali Imran/3: 19 dan 85).
7) Mencintai Kehidupan Dunia Melebihi Kecintaan Akhirat (Ibrahim/14: 2-3).
8) Menghina Al-Qur’an dan Sunnah (At-Taubah/9: 64-65).
9) Manghalalkan yang Diharamkan All, peah atau Sebaliknya (An-Nahl/16: 116).
10) Beriman kpd Sebagian Ayat al-Qur’an dan Ingkar kpd Sebagian yang Lain (Al-Baqarah/2: 85).
11) Mengangkat Orang Yahudi dan Nasrani (Kafir) sbg Pemimpin (Al-Maidah/5: 51).
12) Menghina Rasulullah SAW dan Meyakini ada Rasul Setelahnya (Al-Ahzab/33: 21, 40)
13) Meyakini Wahyu Masih Diturunkan Sampai Sekarang (Al-An’am/6: 115).
14) Tidak Mengakui Asma’ul Husna (Al-A’raf/7: 180; Al-Isra’/17: 110).
15) Menyamakan Allah dengan Makhluk (Al-Ikhlash/112: 1-4; Asy-Syura/42: 11)
16) Berbuat Syirik (Syirik Jali dan Syirik Khafi).
a. Syirik Jali: Menyembah selain Allah secara terang-terangan (An-Nisa’/4: 48, 116; Luqman/31: 13) --- jelas Objek, Waktu, Tempat, Media.
b. Syirik Khafi: Syirik tersembunyi, beramal dengan riya’ (pamer).
Mengenai syirik khafi dijelaskan dalam hadits Rasulullah SAW, yang diriwayatkan oleh Ahmad.
ألا أخبركم بما أخوف عليكم عندى من المسيح الدجال؟ قالوا بلى يا رسول الله، قال: الشرك الخفي يقوم الرجل فيصلى فيزين صلاته لما يرى من نظر رجل (رواه أحمد).
Syirik Khafi disebut juga al-Syirk al-Ashghar (syirik kecil) karena tidak terlihat dalam tindakan nyata, ia ada dalam hati manusia, seperti sifat riya’, kagum terhadap makhluk, dan sombong.
• Paham Perusak Aqidah
1) Positivisme: paham yang menentang keyakinan kepada yang ghaib.
2) Rasionalisme: paham yang mengandalkan rasio (akal), mengabaikan wahyu.
3) Materialisme: paham yang mengutamakan aspek materi, mengabaikan ruhani (jiwa, iman).
4) Agnotisisme: paham yang ragu-ragu (skeptisisme) terhadap agama dan wahyu.
5) Sekularisme: paham yang memisahkan antara agama dan dunia. Urusan politik diurus oleh Negara, dan urusan agama diurus oleh masjid atau lembaga agama, tanpa campur tangan Negara. Beragama adalah urusan pribadi (individual).
6) Atheisme: paham yang berkeyakinan bahwa Tuhan itu tidak ada.
7) Dinamisme: paham yang mengandalkan hidup pada kekuatan benda atau makhluk.
8) Animisme: paham yang percaya kepada arwah (ruh) dan memuja makhluk ghaib.
9) Politheisme: paham yang percaya bahwa Tuhan itu banyak (Trinitas, Trimurti, dsb.).
10) Pantheisme: paham yang percaya bahwa semua yang ada di alam ini adalah Tuhan, alam ini mmerupakan “cerminan Tuhan”, “God is everything, and everything is God.” Atau disebut juga Wahdat al-Wujud.
11) Liberalisme: paham kebebasan dalam berpikir dan bertindak; atau kebebasan untuk beragama dan mengamalkan ajaran agama apa pun; dan kebebasan untuk mengekspresikan keinginan, kehendak, pendapat tanpa batas. Paha mini juga menyebutkan bahwa “semua agama sama.”
12) Pluralisme: paham yang mengakui kemajemukan etnis, bangsa, agama, dan pemikiran/paham/aliran dan sekaligus mengapresiasikannya. Salah satu poin penting paham ini adalah “semua agama sama” setiap pemeluknya yang mengamalkan ajaran agamanya sama-sama masuk surga; tidak ada perbedaan antara satu agama dengan agama lain. Menurut paham ini, pernikahan beda agama boleh.
• Pemantapan Aqidah
1) Realisasi Komitmen manusia dengan Allah (Al-A’raf/7: 172).
2) Kembali kepada Fithrah, al-Din al-Qayyim (Ar-Rum/30: 30).
3) Penghayatan Makna Syahadatain (Ali Imran/3: 31-32; dan At-Taubah/9: 23-24)
4) Internalisasi Hakikat Tauhidullah (Ali Imran/3: 18; dan Muhammad/47: 19)
5) Istiqamah pada Iman/Tauhid (Fushilat/41: 30; dan Al-Ahqaf/46: 13-14)
6) Memperbaharui Iman (Tajdid al-Iman) dengan Kalimat Tauhid: لا إله إلا الله
سئل رسول الله صلعم أي الأعمال أفضل؟ قال: إيمان بالله، قال ثم ماذا؟ قال: الجهاد في سبيل الله، قال ثم ماذا؟ قال: حج مبرور (رواه البخاري ومسلم).
جددوا إيمانكم. قيل: يا رسول الله، وكيف نجدد إيماننا ؟ قال: أكثروا من قول: لا إله إلاالله (رواه أحمد بإسناد حسن).
Ini merupakan materi ekstra mengenai mata kuliah PENDIDIKAN AQIDAH untuk memudahkan mahasiswa menyelesaikan soal-soal ujian final. Karena keterbatasan ruang, di sini dimuat berupa snapshot saja. Namun, mahasiswa dapat menjabarkan sendiri poin-poin tersebut beserta contoh-contohnya secara konkret. Selain ini, materi lain dapat diakses pada kajian tentang aqidah. Selamat membaca dan semoga sukses mengikuti ujian final....!
BalasHapusTerimakasih pak
BalasHapus