Jumat, 17 Desember 2010

INFAQ, HIKMAH

HIKMAH INFAQ

Sholat itu penting maka diletakan pertama kali dalam perintah Allah mengenai kewajiban, karena ini adalah hubungan khusus dengan Allah, di dalam alquran ini sholat selalu dikaitkan dengan infak dan ini bukan semuanya dari harta tapi hanya sebagian saja, kalau Allah ingin kita mengeluarkan semua juga wajar karena semua harta kita yang memberi adalah Allah juga.

Rizki itu ialah segala pemberian yang diberi oleh Allah untuk makhluk sebagai bekal hidup manusia untuk melangsungkan kehidupannya di bumi ini, dan jangan bunuh anak-anak kita karena rizki itu juga untuk anak-anak kita,dan perlu di ingat semua rizki yang turun untuk kita ini pada dasarnya adalah halal dan yang mencarinya itu ada yang melewati yang haram, kalau kita baca Alquran mengenai rizki itu bukan hanya harta saja karena semua yang Allah berikan itu adalah rizki, ilmu dan semuanya tapi ingat di dalam rizki itu juga terdapat hak orang lain dan harus menginfakkan kalau ingin menjadi orang yang muttaqin.

Kita menemukan dalam Alquran Allah sangat memperhatikan untuk memberikan kepada yang lain mengeluarkan infak baik itu wajib maupun yang tidak, lalu kenapa Alquran selalu memerintahkan untuk berinfaq? Sebenarnya ada beberapa point yang sesuai dengan alquran yaitu:

1. Untuk mengangkat kehidupan orang-orang yang fakir untuk hidup yang layak

2. Supaya tidak nampak perbedaan yang terlalu mencolok antara si kaya dan si miskin dan ternyata kemiskinan itu sangat berbahaya, karena agama juga bisa terjual.

3. Kehidupan dalam masyarakat tanpa ada yang berinfaq yang kaya boros yang miskin hampir menjual agamanya, akan ada revolusi kelaparan yaitu orang-orang yang miskin akan berontak, harta bukan hanya keliling kepada orang-orang yang kaya saja.

Makanya Alquran memaksa supaya berinfak disetiap tempat.

Cara alquran ini dalam mendorong manusia untuk berinfak dengan semua cara bagi kita yang masih menamakan manusia untuk mendorong kita supaya berinfaq. Kadang-kadang alquran ini ketika mengajak dengan berbagai cara kadang kita di ingatkan kalau harta ini bukan hartamu, lalu kenapa kita harus menjadi kikir. “berika kepada mereka dari harta Allah yang Allah berikan kepada kalian” ini berarti semua adalah milik Allah kita ini punya apa?? apakah lahir langsung kaya punya segalanya, sedangkan Allah yang memiliki segalanya menyeru untuk memberikan sebagian saja, lalu kenapa kita yang diminta oleh Sang pemilik tapi kenapa kita tidak berikan.

Cara lain, harta ini adalah milik Allah, Allah menyebutkan ini adalah titipan Allah, kita ini sebenarnya tidak layak untuk di titipi karena mengeluarkan sedikit saja misal hartanya 100, 80 untuk kita dan 20 untuk yang berhak, kalau kita memahami arti titipan ini cobalah kita lihat dalam kehidupan sehari-hari misal kita dititipi tapi tidak bisa menjaga dan melaksanan yang ia titipkan dengan baik maka sang peniti tidak akan titip pada kita lagi.

Cara yang ketiga, Friman Allah “berikan apa yang harus kamu infakkan Allah akan ganti hartamu”, jadi jangan khawatir, kalau kita yakin akan diganti oleh Allah sudah pasti akan menjadi dermawan. Coba direnungi, ganti Allah 1:10, 1:100, 1:700 dan banyak lagi lalu kenapa ragu lagi kalau Allah yang akan mengganti.

Cara lain yang keempat, hutangilah Allah dengan yang baik (shodaqoh yang hanya dari harta yang halal) hutang bukan berarti Allah tidak mampu dan tidak punya, tapi inilah cara Allah yang paling lembut karena yang namanya hutang pasti akan diganti jadi tidak akan takut karena akan dilipat gandakan dan Allah akan mengampuni dosa kita, At-taghobun ;17 Mengatakan “Jika kamu meminjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, niscaya Allah melipat gandakan balasannya kepadamu dan mengampuni kamu. Dan Allah Maha Pembalas Jasa lagi Maha Penyantun.”[64:17]

Lagi siapa yang berbuat baik sekali Allah akan beri 10 kalilipat, lalu siapa yang memberi infak Allah akan lipat gandakan Allah tidak menyebutkan hitungan tapi Allah mengatakan “banyak” hanya Allah yang tahu, lalu semua ini tujuannya adalah menggugah kita untuk mau berinfak dan tinggal kita percaya atau tidak meski kita ini marah apabila dikatakan tidak percaya?

Ada suatu riwayat “Ketika seorang mukmin memberi infaq dan Allah menerimanya maka jahanam teriak dan sujud kepada Allah tunduk kepada Allah sebagai rasa syukur karena Allah telah menyelamatkan 1 dari umat nabi Muhammad SAW.

Shodaqoh ini menurut imam Ali Sa dan dari rosul ketika shodaqoh ini belum sampai kepada tangan yang menerima terlebih dahulu akan sampai kepada Allah dan Allah sendiri yang menerimanya, dan infaq itu tadi berkata lima hal;

1. Dulu aku sedikit tapi ketika kamu berikan kepada yang membutuhkan akan jadi banyak,

2. Dulu ketika aku kecil kamu besarkan aku,

3. Dulu aku musuh namun sekarang engkau jadikan aku yang menyenangkan,

4. Dulu aku fana namun sekarang engkau jadikan aku kekal,

5. Dulu akan yang dijaga namun sekarang aku yang akan menjagamu,

Pertanyaan:
Apa yang harus kita infakkan?? yaitu semua kelebihan yang kita miliki untuk kepada orang lain kepada siapa harus berinfak “pertama kedua orantua, kerabat famili yang dekat, kepada mereka anak yatim, kepada orang miskin baru mereka dalam perantauan tapi kehabisan bekal. Apa yang layak untuk kita berikan? jangan kamu berikan sesuatu yang kamu sudah jijik dan kita tidak mau kita lihatnya baru kamu berikan, berilah yang baik.

Cara shodaqoh ada dalam Qs Al-baqarah ;271, “Jika kamu menampakkan sedekah(mu) {172}, maka itu adalah baik sekali. Dan jika kamu menyembunyikannya {173} dan kamu berikan kepada orang-orang fakir, maka menyembunyikan itu lebih baik bagimu. Dan Allah akan menghapuskan dari kamu sebagian kesalahan-kesalahanmu; dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.”[2:271] Kadang-kadang orang tidak mampu untuk menyembunyikan mengenai pemberiannya bisa diam-diam dan terang-terangan tapi yang paling wajib ialah kita harus bisa mengontrol diri sendiri, apabila ia terang-terangan bisa membuat mereka riya' lebih baik diam diam saja maka Allah akan memujinya dan Allah maha mengetahui.

Orang yang infaq itu sebagian dari harta yang pertama kali mendapat keuntungan dan manfat yang pertama adalah diri sendiri baru yang menerima dan ini adalah bahasa alquran ini ada dalam Qs Albaqarah ;272 “Bukanlah kewajibanmu menjadikan mereka mendapat petunjuk, akan tetapi Allah-lah yang memberi petunjuk (memberi taufiq) siapa yang dikehendaki-Nya. Dan apa saja harta yang baik yang kamu nafkahkan (di jalan allah), maka pahalanya itu untuk kamu sendiri. Dan janganlah kamu membelanjakan sesuatu melainkan karena mencari keridhaan Allah. Dan apa saja harta yang baik yang kamu nafkahkan, niscaya kamu akan diberi pahalanya dengan cukup sedang kamu sedikitpun tidak akan dianiaya (dirugikan).”[2:272]

Infak ini bukan perkara mudah karena ada penyakit yang merusak pahala infaq, ada shodaqoh ini tapi kita tidak mendapatkan satu apapun karena termakan oleh virusnya yaitu mengungkit-ungkit kembali pemberian dan menyakiti hati yang menerima dalam Qs Albaqarah; 264, “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menghilangkan (pahala) sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan si penerima), seperti orang yang menafkahkan hartanya karena riya kepada manusia dan dia tidak beriman kepada Allah dan hari kemudian. Maka perumpamaan orang itu seperti batu licin yang di atasnya ada tanah, kemudian batu itu ditimpa hujan lebat, lalu menjadilah dia bersih (tidak bertanah). Mereka tidak menguasai sesuatupun dari apa yang mereka usahakan; dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang kafir {168}.[2:264] ”

Banyak sekali gangguan ketika infak itu, bahkan imam Sajjad saja selalu berdoa kepada Allah supaya diberi kesabaran untuk bisa hidup dengan Orang-orang yang para Auliya' Allah yang sabar. Kalimat shodaqoh memiliki makna akan memisahkan kita dari Api neraka, penunjuk jalan ke surga dan hidayah juga.

Sumber
- Sentuhan Qolbu Bersama Habib Muhammad bin Alwi Pasuruhan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar