Selasa, 19 Agustus 2014

SOAL UJIAN FINAL: PROGRAM S2 STAIN ZAWIYAH COT KALA



Take Home Exam:

PROGRAM PASCASARJANA UIN AR-RANIRY BANDA ACEH
SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER (UAS) GENAP TAHUN AKADEMIK 2013/2014
PROGRAM S2 STAIN ZAWIYAH COT KALA LANGSA

MATA KULIAH                    : PERKEMBANGAN PEMIKIRAN ISLAM DI INDONESIA
UNIT                                       : 1 dan 2
JURUSAN                              : PENDIDIKAN ISLAM DAN ILMU DAKWAH
DOSEN                                   : DR. H. HASAN BASRI, MA
HARI/TANGGAL                  : RABU/ 20 AGUSTUS 2014



A.       Petunjuk Mengerjakan Soal

  1. Tulislah Nama, Nomor Induk Mahasiswa (NIM) dan Unit Anda di kertas jawaban masing-masing.
  2. Jawablah soal-soal di bawah ini dengan jelas dan kerjakan soal yang dianggap paling mudah terlebih dahulu.
  3. Setiap soal didahului oleh pernyataan sebagai pengantar; dan setiap pernyataan terdiri dari dua butir soal yang harus dijawab. Baca setiap butir soal secara teliti!
  4. Utamakan kemampuan Anda sendiri tanpa terpengaruh oleh bisikan teman-teman lain (ingat: self-confidence is key of success) dan hindari Copy-Paste.
  5. Gunakan waktu dengan sebaik-baiknya dan baca soal dengan cermat.
  6. Jawaban diketik dengan menggunakan fon Times New Roman ukuran 12, dan jarak 1,5 spasi.  
  7. Soal-soal yang sudah dijawab dapat dikirim dalam bentuk Soft-Data ke E-Mail: hasbaria.qudwah@gmail.com selambat-lambatnya hari AHAD tanggal 31 AGUSTUS 2014 PUKUL 00:00 WIB.
  8. Jika ada soal atau pertanyaan yang kurang jelas, dapat ditanyakan langsung kepada dosen yang bersangkutan. Selamat menunaikan tugas! Good luck ... !


B.       Soal-Soal:

1.    Secara historis, cikal bakal pemikiran Islam di Indonesia sudah dimulai sejak abad ke-13 Miladiyah, yaitu pada masa Sultan Malikush Shalih di Samudra Pase (1270-1297). Kemudian, perkembangan pemikiran Islam terus berlanjut pada abad-abad berikutnya dan puncaknya terjadi pada paroh kedua abad ke-16 Miladiyah yang diawali dengan munculnya tokoh-tokoh ulama pemikir dari Aceh antara lain Hamzah Fansuri dan Syamsuddin as-Sumatrani; kemudian disusul oleh para tokoh lain di Nusantara. Perkembangan pemikiran Islam terus berlangsung hingga abad kini; bahkan abad-abad selanjutnya dengan tokoh yang berbeda dengan corak pemikiran yang berbeda pula.

Soal:
a.    Tulislah judul makalah Anda masing-masing dan jelaskan juga latar belakang pemikiran tokoh pemikir tersebut, yang meliputi:
1)      Biografi sosial-intelektualnya.
2)      Karya-karyanya.
3)  Peran sosial-keagamaan [politik, pendidikan, dan dakwah, jika ada, karena setiap tokoh mempunyai peran yang berbeda] dan pengaruhnya dalam masyarakat.

b.    Sebutkan dan jelaskan pokok-pokok pemikirannya serta tentukan corak pemikiran tokoh tersebut (baca: materi kuliah tentang Peta Pemikiran Islam di Indonesia).

2.   Pada abad ke-17 muncul tokoh ulama pemikir dari India, Nuruddin ar-Raniri yang berdomisili di Aceh dan Abdurra`uf as-Singkili. Pada masa Nuruddin Ar-Raniri terjadi polemik yang hebat tentang paham tasawuf Wahdatul Wujud (Wujudiyah) yang pernah diajarkan oleh Hamzah Fansuri sebelumnya dan kemudian dikembangkan oleh muridnya, Syamsuddin as-Sumatrani.  Polemik tersebut berujung pada pertikaian para pengikut kedua tokoh itu yang menyebabkan upaya pemusnahan sebagian besar karya-karya Hamzah Fansuri di halaman Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh.

Soal:
a.    Jelaskan latar belakang dan faktor penyebab terjadinya polemik antara paham tasawuf Hamzah Fansuri dan Nuruddin ar-Raniri.
b.   Jelaskan pula perbedaan konsep tasawuf Hamzah Fansuri dan konsep tasawuf yang diajarkan oleh Nuruddin ar-Raniri.

3.   Selanjutnya, pada abad-abad ke-18 dan 19 lahir pula tokoh ulama pemikir di Kalimantan (Muhammad Arsyad al-Banjari), Banten (Nawawi al-Bantani), dan Palembang (Abdushshamad al-Falimbani). Para tokoh ulama ini juga mempunyai kontribusi penting dalam khazanah pemikiran Islam di Indonesia sesuai dengan keahlian masing-masing.  

Soal:
a.    Sebutkan satu tokoh ulama yang berasal dari salah satu daerah tersebut dan kemukakan pula riwayat ringkas hidupnya beserta karya-karya tulisnya.
b.    Jelaskan pokok-pokok pemikirannya yang mencakup bidang-bidang: fiqh, tasawuf, dan pendidikan.

4.    Awal abad ke-20, di Indonesia lahir dua tokoh ulama pemikir penting: K.H. Ahmad Dahlan dan K.H. Hasyim Asy’ari. Hasil pemikiran Ahmad Dahlan lahir sebuah organisasi besar yang terkenal dengan nama Muhammadiyah; sementara Hasyim Asy’ari mendirikan organisasi Nahdhatul Ulama (NU). Kedua tokoh ini memiliki corak pemikiran berbeda yang mewarnai pemikiran Islam di Indonesia.

Soal:
a.  Deskripsikan profil kedua tokoh ulama pemikir tersebut beserta pengaruh keduanya terhadap paham keagamaan di Indonesia.
b.   Jelaskan perbedaan antara pemikiran keislaman Muhammadiyah dan Nahdhatul Ulama (NU) serta tentukan corak pemikiran keduanya menurut perspektif peta pemikiran Islam di Indonesia. .

Wiseword:
“LIFE WILL BE MORE MEANINGFUL WHEN WHAT WE THINK WE DO SINCERELY.”
                                             From Heart to Heart        

1 komentar:

  1. Assalamu'alaikum Wr. Wb.

    Al-Hamdulillah, soal ujian final mata kuliah Sejarah Perkembangan Pemikiran Islam di Indonesia yang sudah lama dinanti-nantikan kini sudah dapat diakses via web ini, khusus untuk para mahasiswa program S2 STAIN Zawiyah Cot Kala, Langsa [jurusan Pendidikan Islam dan Ilmu Dakwah]. Semoga dapat dijawab dengan baik dan sukses serta diserahkan atau dikirim via email tepat waktu. Terima kasih.

    Wassalam

    DR. H. Hasan Basri, MA

    BalasHapus