Take
Home Exam:
PROGRAM PASCASARJANA UIN AR-RANIRY BANDA ACEH
SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER (UAS) GENAP TAHUN
AKADEMIK 2013/2014
PROGRAM S2 STAIN
ZAWIYAH COT KALA LANGSA
MATA
KULIAH : PERKEMBANGAN PEMIKIRAN ISLAM DI INDONESIA
UNIT : 1 dan 2
JURUSAN : PENDIDIKAN ISLAM
DAN ILMU DAKWAH
DOSEN : DR. H.
HASAN BASRI, MA
HARI/TANGGAL : RABU/ 20 AGUSTUS 2014
A.
Petunjuk
Mengerjakan Soal
- Tulislah Nama, Nomor Induk Mahasiswa (NIM) dan Unit Anda di kertas jawaban masing-masing.
- Jawablah soal-soal di bawah ini dengan jelas dan kerjakan soal yang dianggap paling mudah terlebih dahulu.
- Setiap soal didahului oleh pernyataan sebagai pengantar; dan setiap pernyataan terdiri dari dua butir soal yang harus dijawab. Baca setiap butir soal secara teliti!
- Utamakan kemampuan Anda sendiri tanpa terpengaruh oleh bisikan teman-teman lain (ingat: self-confidence is key of success) dan hindari Copy-Paste.
- Gunakan waktu dengan sebaik-baiknya dan baca soal dengan cermat.
- Jawaban diketik dengan menggunakan fon Times New Roman ukuran 12, dan jarak 1,5 spasi.
- Soal-soal yang sudah dijawab dapat dikirim dalam bentuk Soft-Data ke E-Mail: hasbaria.qudwah@gmail.com selambat-lambatnya hari AHAD tanggal 31 AGUSTUS 2014 PUKUL 00:00 WIB.
- Jika ada soal atau pertanyaan yang kurang jelas, dapat ditanyakan langsung kepada dosen yang bersangkutan. Selamat menunaikan tugas! Good luck ... !
B.
Soal-Soal:
1.
Secara historis, cikal bakal pemikiran Islam di Indonesia
sudah dimulai sejak abad ke-13 Miladiyah, yaitu pada masa Sultan Malikush
Shalih di Samudra Pase (1270-1297). Kemudian, perkembangan pemikiran Islam terus
berlanjut pada abad-abad berikutnya dan puncaknya terjadi pada paroh kedua abad
ke-16 Miladiyah yang diawali dengan munculnya tokoh-tokoh ulama pemikir dari
Aceh antara lain Hamzah Fansuri dan Syamsuddin as-Sumatrani; kemudian disusul
oleh para tokoh lain di Nusantara. Perkembangan pemikiran Islam terus berlangsung
hingga abad kini; bahkan abad-abad selanjutnya dengan tokoh yang berbeda dengan
corak pemikiran yang berbeda pula.
Soal:
a.
Tulislah
judul makalah Anda masing-masing dan jelaskan juga latar belakang pemikiran
tokoh pemikir tersebut, yang meliputi:
1)
Biografi
sosial-intelektualnya.
2)
Karya-karyanya.
3) Peran
sosial-keagamaan [politik, pendidikan, dan dakwah, jika ada, karena setiap
tokoh mempunyai peran yang berbeda] dan pengaruhnya dalam masyarakat.
b. Sebutkan
dan jelaskan pokok-pokok pemikirannya serta tentukan corak pemikiran tokoh
tersebut (baca: materi kuliah tentang Peta Pemikiran Islam di Indonesia).
2.
Pada
abad ke-17 muncul tokoh ulama pemikir dari India, Nuruddin ar-Raniri yang
berdomisili di Aceh dan Abdurra`uf as-Singkili. Pada masa Nuruddin Ar-Raniri terjadi
polemik yang hebat tentang paham tasawuf Wahdatul Wujud (Wujudiyah)
yang pernah diajarkan oleh Hamzah Fansuri sebelumnya dan kemudian dikembangkan
oleh muridnya, Syamsuddin as-Sumatrani. Polemik
tersebut berujung pada pertikaian para pengikut kedua tokoh itu yang
menyebabkan upaya pemusnahan sebagian besar karya-karya Hamzah Fansuri di
halaman Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh.
Soal:
a. Jelaskan
latar belakang dan faktor penyebab terjadinya polemik antara paham tasawuf
Hamzah Fansuri dan Nuruddin ar-Raniri.
b. Jelaskan
pula perbedaan konsep tasawuf Hamzah Fansuri dan konsep tasawuf yang diajarkan
oleh Nuruddin ar-Raniri.
3. Selanjutnya,
pada abad-abad ke-18 dan 19 lahir pula tokoh ulama pemikir di Kalimantan
(Muhammad Arsyad al-Banjari), Banten (Nawawi al-Bantani), dan Palembang (Abdushshamad
al-Falimbani). Para tokoh ulama ini juga mempunyai kontribusi penting dalam
khazanah pemikiran Islam di Indonesia sesuai dengan keahlian masing-masing.
Soal:
a. Sebutkan
satu tokoh ulama yang berasal dari salah satu daerah tersebut dan kemukakan
pula riwayat ringkas hidupnya beserta karya-karya tulisnya.
b. Jelaskan
pokok-pokok pemikirannya yang mencakup bidang-bidang: fiqh, tasawuf, dan
pendidikan.
4.
Awal abad ke-20, di Indonesia lahir dua tokoh ulama pemikir
penting: K.H. Ahmad Dahlan dan K.H. Hasyim Asy’ari. Hasil pemikiran Ahmad
Dahlan lahir sebuah organisasi besar yang terkenal dengan nama Muhammadiyah;
sementara Hasyim Asy’ari mendirikan organisasi Nahdhatul Ulama (NU). Kedua
tokoh ini memiliki corak pemikiran berbeda yang mewarnai pemikiran Islam di Indonesia.
Soal:
a. Deskripsikan
profil kedua tokoh ulama pemikir tersebut beserta pengaruh keduanya terhadap
paham keagamaan di Indonesia.
b. Jelaskan
perbedaan antara pemikiran keislaman Muhammadiyah dan Nahdhatul Ulama (NU)
serta tentukan corak pemikiran keduanya menurut perspektif peta pemikiran Islam
di Indonesia. .
Wiseword:
“LIFE WILL BE MORE MEANINGFUL WHEN WHAT WE THINK WE DO
SINCERELY.”
From
Heart to Heart